Liputan6.com, Jakarta Sesi hipnoterapi kali ini saya manfaatkan untuk mencoba melihat para pelindung yang ada di sekitar presiden kita, Joko Widodo. Langkah ini saya lakukan setelah kondisi rileksasi yang dialami teman saya, Nasuri Suray begitu dalam. Kemungkinan besar gelombang delta dengan frekuensi 1-3 Hertz sudah dicapainya. Ini bisa diketahui setelah teman saya melihat masa depan dirinya sendiri.
Dalam kondisi otak berada di gelombang delta inilah paranormal atau para cenayang bahkan para nabi bisa meramalkan masa depan seseorang atau dirinya sendiri. Namun bukan persoalan melihat masa depan ini yang mau saya sampaikan. Dalam gelombang ini pula, Suray bisa melihat siapa saja pelindung Presiden Republik Indonesia ini.
Baca Juga
Saat itu Suray seperti ditarik mendekati Jokowi, panggilan akrabnya Pak Presiden. "Tiba-tiba saya merasa orang-orang ini seperti bertanya pada saya, ada apa?"ujar Suray.
Advertisement
Rupanya selain pertanyaan yang mengagetkan itu, Suray juga agak terpana dengan banyaknya penjaga Sang Presiden. "Ada puluhan. Lebih dari sepuluh. Lima puluhan mungkin karena saya tidak melihat satu per satu,"ujar Suray.
Suray pun menuturkan beberapa penjaga Sang Presiden yang menarik perhatiannya. Yang pertama di sebelah kanan, ada seorang raja dari tanah Sunda, Prabu Siliwangi IV dengan kumis dan jenggot serta mahkota agak mengerucut. Di sebelah kiri ada puteri cantik dengan rambut terurai dan mengenakan kemben kain jarik. "Di kepalanya ada mahkota. Puteri itu sangat cantik, cuma saya tidak tahu namanya,"jelas Suray.
Selanjutnya ada tiga macan (harimau) putih yang berdiri di sebelah kiri dan kanan Jokowi serta di depannya. "Saya tidak tahu nama-nama mereka.Tapi mereka berkeliling. Macan dengan warna loreng-loreng,"jelas Suray.Â
Suray menyebutkan, bahwa informasi mengenai Prabu Siliwangi IV itu datang begitu saja. "Saya tentu saja tidak bisa mengarang, karena saya tidak bisa mengendalikan informasi itu,"tegasnya. Dan setelah dilihat di mesin pencari google seperti apa wajah sang prabu dengan kata kunci pencarian 'prabu siliwangi iv', ketemulah wajah yang memang persis yang ada di penglihatan Suray.
Sementara itu, para penjaga dan pelindung sang presiden yang lain tidak diamati lebih jauh lagi karena Suray sudah merasa lelah setelah melakukan perjalanan panjang menembus masa depan dan melihat para penjaga ini.