Liputan6.com, Jakarta Risiko mengidap diabetes tipe dua akibat kelebihan berat badan atau obesitas dapat dicegah dengan menjaga pola makan yang sehat serta aktif melakukan aktivitas fisik di bawah sinar matahari pagi.Â
Melihat perubahan perilaku akibat perkembangan zaman, ilmuwan memperkirakan sebanyak satu miliar orang di seluruh dunia memiliki tingkat vitamin D yang rendah karena kurangnya paparan sinar matahari pagi.
Sinar matahari pagi di antara pukul 07:00 hingga pukul 10:00 merupakan sumber vitamin D terbaik yang diperlukan tubuh. Andai tubuh kurang mendapatkan asupan itu berisiko mengidap diabetes yang lebih parah akibat obesitas.
Bahkan, risiko mengidap sindrom metabolik (kombinasi diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas) akan terbuka lebar bagi individu yang takut berhadapan dengan sinar matahari pagi di sepanjang hidupnya.
Bila positif mengidap kondisi ini, menempatkannya pada risiko yang lebih besar mengidap penyakit jantung, stroke, dan kondisi lainnya yang memengaruhi pembuluh darah.Â
Salah seorang peneliti yang berasal dari University of Malaga, Spanyol, Dr Manuel Macias-Gonzales, mengatakan, temuannya ini menunjukkan bahwa vitamin D memiliki hubungan yang erat terhadap metabolisme glukosa dari kondisi obesitas.
Dan penelitian yang telah diterbitkan ke dalam Endocrine Society Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism juga menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dan obesitas memiliki sinergis untuk meningkatkan risiko diabetes dan gangguan metabolisme lainnya.
Dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (24/2/2015) apabila seseorang sadar telah jarang melakukan aktivitas di bawah sinar matahari, menyantap makanan seperti telur dan ikan yang berminyak (salmon dan sarden) jangan dilupakan. Sebab kedua jenis makanan ini memiliki kandungan vitamin D yang cukup tinggi, yang juga baik untuk kesehatan tulang.
Paparan Matahari Bikin Anda Langsing?
Risiko mengidap diabetes tipe dua akibat kelebihan berat badan atau obesitas dapat dicegah dengan menjaga pola makan yang sehat
Advertisement