Liputan6.com, Jakarta - Rasa sakit akibat gigi berlubang yang dialami seorang anak turut memengaruhi absensi kehadiran mereka di sekolah. Dengan begitu, proses belajar mereka pun terganggu.
Hasil dari penelitian yang dilakukan Pepsodent terungkap bahwa siswa yang sering sakit gigi memperlihatkan kecenderungan lebih banyak absen dari sekolah. Pada akhirnya, turut memengaruhi prestasi belajar mereka. Â
Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk, drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., mengatakan ketika Pepsodent mengamati lebih lanjut dalam 2 bulan sebelum dan sesudah penelitian, anak-anak yang berada di kelompok usia 6-7 tahun yang memiliki lubang pada gigi tetap mereka, cenderung memiliki hari tidak sekolah lebih banyak dibanding anak yang tidak memiliki gigi berlubang.
"Jumlah hari tidak ke sekolah adalah 3 hari sementara yang tidak memiliki gigi berlubang adalah 2 hari," kata Mirah dalam acara `Gigi Berlubang pada Anak Mempengaruhi Ketidakhadiran di Sekolah` di Hotel Mulia, Senayan, Rabu (25/2/2015)
Penelitian yang dilakukan bersama Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI) ini melibatkan responden sebanyak 984 anak di 3 sekolah dasar (SD) di daerah Bekasi.
Di sana, kata Mirah, terlihat bahwa 94 persen anak usia 6-7 tahun mengalami sedikitnya 1 gigi berlubang pada gigi susu, dan 82 persen anak usia 10-11 tahun memiliki 1 gigi berlubang pada gigi tetap mereka.
"Padahal, bila gigi berlubang dibiarkan terlalu lama dapat menyebabkan sakit gigi. Terbukti, dari hasil penelitian ini bahwa dari kedua kelompok anak usia tersebut yang memiliki gigi berlubang, hampir 50 persen dari mereka pernah mengalami sakit gigi," kata Mirah menerangkan.
Kesehatan Gigi pada Anak Pengaruhi Absensi di Sekolah
Jagalah kesehatan gigi anak Anda. Karena kesehatan gigi mereka turut memengaruhi belajar mereka di sekolah
Advertisement