Sukses

Top 5 Health: Gejala Sakit dan Serangan Jantung Terpopuler

Terdapat beberapa perbedaan gejala pada sakit jantung dan serangan jantung.

Liputan6.com, Jakarta Anggapan masyarakat seputar gejala penyakit jantung kerap membingungkan. Oleh karena itu Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Hasril Hadis, SpJP(K), FIHA dari RS Pertamedika Sentul memetakan tanda-tanda penyakit jantung untuk membantu memberitahu masyarakat perbedaan signifikan pada kedua penyakit tersebut.

Dan artikel ini berhasil menjadi terpopuler di kanal Health-Liputan6.com edisi Rabu, 4 Maret 2015. Selain ini, masih banyak informasi yang tak kalah menarik dalam Top 5 Health berikut.

1. Ini Beda Gejala Sakit Jantung dan Serangan Jantung
Ketika terjadi serangan jantung, gejalanya yang muncul cenderung lebih parah. Misalnya sakit dada hebat, timbul mendadak, dan rasanya seperti ditekan benda berat. Untuk selengkapnya klik disini.

2. Bell's Palsy, Bibir Merot Bukan karena Sombong
Bell's palsy merupakan penyakit yang membuat otot-otot di bagian wajah melemah. Lemahnya otot-otot bagian wajah membuat penderita bell's palsy seperti juga yang dialami Plt Gubernur Banten Rano Karno kerap dianggap sombong. Wajar, karena kondisi bell's palsy membuat penderitanya hanya mampu menggerakkan setengah bagian wajahnya saja.

3. 3 Alasan Kenapa Rokok Elektrik Bisa Membahayakan
Dibutuhkan penelitian panjang dan valid agar untuk mengetahui apakah rokok elektrik aman atau tidak untuk digunakan. Hingga penelitian terkini, terdapat beberapa hal yang bisa memungkinkan rokok elektrik berbahaya untuk digunakan.

4. Cara Mudah Deteksi Apakah Air Sudah Tercemar
Salah satu cara mengetahui apakah air sudah tercemar atau belum ketika menyiramkan air ke tanaman, apakah tanaman tersebut mengalami perubahan yang buruk, seperti layu.

5. Bahaya Bila Ortu Abaikan Anak
Semakin lama, mengasuh dan membesarkan anak tampaknya semakin mendapatkan banyak tantangan dari zaman yang terus berkembang. Dibandingkan para orangtua di masa lampau, para orangtua di masa kini secara umum tampaknya relatif semakin sedikit mengalokasikan waktu bagi anak-anak mereka.

Video Terkini