Sukses

Terapi Hipnotis Bisa Bantu Akses Pelindung Masing-masing Orang

Benarkah hipnoterapi bisa mengakses pelindung seseorang? Apakah pelindung tersebut bisa dipastikan berasal dari Tuhan yang maha Kuasa?

Liputan6.com, Jakarta Benarkah hipnoterapi bisa mengakses pelindung seseorang? Apakah pelindung tersebut bisa dipastikan berasal dari Tuhan yang maha Kuasa?

Teknik Super Conscious mind Tab adalah teknik yang bisa memunculkan pelindung seseorang. Pelindung ini bisa diminta saran bijaksana berkaitan dengan masalah ataupun saran pengembangan diri yang semakin maju.

Pelindung utama adalah wisdom (sang bijaksana), kebijaksanaan atau suara hati. Setiap orang mempunyai wisdom. Kalau dikatakan “Tuhan ada di dalam hati”, maksudnya ialah wisdom ini karena wisdom nasihatnya selalu baik. Tak ada saran jahat. Wisdom bukan Tuhan, namun kata-katanya mewakili kata-kata Tuhan yang menuntun kita ke jalan yang lurus dan benar. Dengan teknik Super Conscious Mind Tab, semua orang bisa dengan mudah mengakses wisdom-nya sendiri.

Pelindung yang lain, yang sering muncul bervariasi. Artinya, masing-masing orang tidak sama. Ini sangat dipengaruhi oleh budaya, iman kepercayaan, bahkan masa lampau seseorang sebelum ada dalam kehidupan masa kininya. Pelindung yang pernah muncul dalam praktik hipnoterapi yang saya lakukan di antaranya malaikat , orang kudus dari nama baptis, nenek moyang, para kudus jaman dahulu, qodam, bahkan ada pelindung “kembar”. Ia menjadi pelindung seseorang sekaligus menjadi pelindung orang lain yang dikehidupan masa lampau seseorang tersebut pernah menjadi saudara kembarnya. Uniknya, pelindung orang lain tersebut juga menjadi pelindung dirinya. Pelindung dua orang inipun kembar. Bahkan, believe it or not, ada yang pelindungnya adalah Dewa Siwa.

Luar biasanya, semakin tinggi level pelindung seseorang, pelindung ini bisa mengungkapkan masa lampau, maupun masa depan orang yang dilindunginya maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Bahkan, masa lalu maupun masa depan saya sang terapis bisa diungkapkan juga. Amazing kan? Ini yang dilakukan salah seorang Santa (orang kudus dalam tradisi Katolik), qodam, Malaekat Jibril (Gabriel), maupun Dewa Siwa.

Tanpa seizin dan kemauan dari masing-masing pelindung (kecuali wisdom), mereka tidak boleh dipaksa diakses. Namun dalam pengalaman saya, para pelindung itu akan dengan senang hati bersedia diakses. Ini seperti menjadi kesempatan yang baik buat para pelindung itu unjuk gigi menampakkan peran mereka bagi orang yang mereka lindungi. Bahkan juga menjadi kesempatan untuk “mengadu” pada sang hipnoterapis bahwa “orang yang dilindunginya” bandel, tidak mau mendengarkan saran mereka.

Contohnya seorang yang bernama WW tidak mau berhenti merokok. Wisdom-nya mengatakan bahwa WW bandel. Sudah diingatkan agar berhenti. Sementara WW mengatakan bahwa wisdom-nya sok tahu. Perlu diketahui bahwa WW merokok sehari bisa 2-4 bungkus. Akhirnya, kompromi yang terjadi antara WW dan Wisdom-nya ialah “mengurangi” rokok. WW akan merokok hanya setelah makan pagi, siang dan malam. Masing-masing 2 batang. Jadi, WW memutuskan berkompromi dengan dirinya sendiri akan merokok hanya 6 batang sehari. Begitulah, bahkan dengan wisdom yang merupakan bagian, pelindung yang paling hakiki dari dirinya sendiri masih benegosiasi.

Sangat mudah membedakan pelindung dengan si penumpang gelap. Pertama, sang pelindung selalu bertujuan baik, bahkan cara praktis bagaimana agar orang berbuat baik pun dikasih tahu. Sementara si penumpang gelap sama sekali tak ada tujuan baik.

Kedua, wisdom selalu memberi solusi dan jalan tengah, si penumpang gelap selalu membonceng di kelemahan sifat manusia dan selalu menimbulkan masalah. Ketiga, yang selalu muncul dalam teknik Super Conscious Mind Tab ialah selalu yang baik, sementara si penumpang gelap tidak pernah bisa muncul dalam proses teknik ini. Yang seringkali menjadi perdebatan bagi kalangan tertentu ialah qodam. Qodam di dapat karena seseorang telah melakukan laku tapa dan ujian tertentu. Karena proses ini, muncullah “jin baik” yang melindungi seseorang. Qodam ini ada yang mengatakan sebagai perilaku musyrik, namun pada umumnya manusia Indonesia bisa menerima qodam asal tujuannya baik, tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah Allah SWT.

Heri Siswanto MM, Cht, CI
Cardoner Hypnogreat Elevator
www.hypnogreat.com
08119938829