Liputan6.com, Jakarta Operasi bariatrik menjadi pilihan terakhir bagi penderita obesitas, yang tidak berhasil menurunkan berat badannya melalui proses diet sehat dan olahraga. Apalagi jika diketahui si pasien memiliki risiko komplikasi kesehatan.
Operasi bariatrik bukanlah obat bagi mereka yang obesitas. Operasi ini hanya alat untuk membantu menurunkan berat badan sehingga dapat hidup lebih lama dengan menyingkirkan lemak di sekitar perut.
Lagipula, operasi ini akan memperlihatkan hasil yang memuaskan bila diikuti dengan diet sehat dan olahraga rutin setelah menjalani operasi bariatrik.
Dikutip dari situs Health Me Up pada Kamis (5/3/2015) operasi bariatrik memang hanya dilakukan selama beberapa jam saja. Tapi, dibutuhkan waktu lama bagi seorang pasien untuk pulih, dan sebagai penentu apakah operasi itu berjalan sukses atau tidak.
Pasien harus tahu, komplikasi umum yang kerap terjadi adalah infeksi, pembekuan darah, dan hilangnya kekuatan otot karena tidak terlalu aktif.
Di bawah ini terdapat sejumlah tips agar pasien segera pulih dari operasi bariatrik, seperti disampaikan President of India Home Healthcare, Dr Anitha Arockiasarny;
- Ikuti semua rencana diet yang telah ditentukan oleh dokter. Ingatlah untuk makan secara perlahan.
- Latihan fisik setiap hari atau berjalan selama 15 menit.
- Gunakan tangga, bukan lift.
- Hati-hati ketika mandi. Jika terjadi kemerahan yang cukup parah, segera konsultasikan ke dokter.
Operasi bariatrik bekerja dengan salah satu dari tiga cara ini, yakni restriksi, atau membatasi jumlah asupan makanan dengan mengurangi ukuran lambung. Kemudian malabsorpsi, dengan membatasi penyerapan makanan dalam saluran usus dengan “memotong-kompas” (bypass) sebagian dari usus kecil. Dan kombinasi dari restriksi dan malabsorpsi.