Liputan6.com, Jakarta Dana Anak PBB (UNICEF) pada Kamis (12/3) mengatakan sebanyak 14 juta anak saat ini menderita akibat meningkatnya konflik di Suriah dan sebagian besar wilayah Irak.
Menurut UNICEF, lebih dari 5,6 juta anak Suriah menghadapi situasi yang lebih menyedihkan di dalam negeri tersebut, dan hampir dua juta anak Suriah hidup sebagai pengungsi di Lebanon, Turki, Jordania dan negara lain.
Sementara itu, meningkatnya krisis yang saling terkait yang mencengkeram Irak telah memaksa lebih dari 2,8 juta anak meninggalkan rumah mereka, dan membuat banyak anak terperangkap di berbagai daerah yang dikuasai kelompok bersenjata, kata UNICEF, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Advertisement
Konflik di Suriah, yang meletus pada Maret 2011, telah membuat lebih dari 220.000 orang kehilangan nyawa.Lebih dari empat juta orang telah mengungsi di berbagai negara tetangga Suriah, sedangkan 7,6 juta orang lagi menjadi pengungsi di dalam negeri Suriah.
Beberapa babak perundingan Suriah telah berakhir tanpa hasil.
Menurut statistik PBB, di wilayah Irak dan Suriah yang dikuasai oleh petempur Negara Islam Irak, anak-anak yang berusia 12 tahun menjalani pelatihan militer dan digunakan untuk melancarkan pemboman bunuh diri serta penghukuman mati.
"Saat krisis tersebut memasuki tahun kelima, generasi anak kecil ini masih menghadapi ancaman hilang dalam lingkaran kekerasan --sehingga menularkan apa yang mereka derita sampai ke generasi selanjutnya," kata Direktur Pelaksana UNICEF Anthony Lake.
UNICEF juga mendesak penanaman modal jangka panjang sebagai obat buat anak-anak itu di bidang pendidikan, pelatihan ketrampilan serta bantuan dan perawatan psikologis untuk mendukung kehidupan mereka.