Liputan6.com, Jakarta Sudah berpuluh-puluh jurnal kesehatan menuliskan bahaya rokok. Mirisnya, banyak laki-laki ataupun perempuan tak percaya dan menganggap ketagihan rokok tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Seperti disampaikan Dr. dr. Lugyanti Sukrisman, SpPD-KHOM dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa bukan hanya rokok yang menyebabkan kanker tapi multi faktor.
"Kalau ada dua laki-laki perokok, umurnya sama. Keduanya merokok 1 batang sehari dalam kurun waktu 10 tahun. Yang satu kena kanker, yang satu tidak, Kenapa? karena selnya mengalalmi mutasi atau perubahan yang abnormal. Sedangkan yang satu lagi, tidak. Hanya saja yang tidak kanker dapat mengalmai komplikasi akibat rokok misalnya asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), jantung dan sebagainya," katanya saat ditemui di RS Cipto Mangunkusumo, Selasa (17/3/2015).
Hal inilah, kata Lugy, yang membuat kanker sulit dicari penyebabnya. Sebab tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana sel itu bisa berubah atau abnormal. Kendati demikian, bukti rokok menyebabkan kanker serviks justru paling rentan dialami wanita.
"Wanita perokok telah terbukti bisa menyebabkan kanker serviks. Paparan asap rokok bisa mengubah sel. Kalau laki-laki rentan terkena kanker paru, usus, prostat, mulut dan paling banyak nasofaring," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Departemen Radioterapi RSCM yang juga Ketua Komisi Penanggulangan Kanker Nasional, Prof, DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo, SpRad (K) OnkRad mengatakan bahwa wanita perokok berisiko terkena risiko kanker serviks sebanyak 2,7 kali.
Wanita Perokok Lebih Rentan Kena Kanker Ketimbang Laki-laki?
Mirisnya, banyak laki-laki ataupun perempuan tak percaya dan menganggap ketagihan rokok tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Advertisement
Kredit