Liputan6.com, Jakarta Setelah sukses diujicobakan pada hewan primata, vaksin Ebola akan diberikan pada manusia. Rencananya, vaksin yang dikembangkan di Kanada ini akan diberikan pada 138 orang dewasa sehat.
Menurut Dr Michael Ramharter dari Medical Research Unit di RS Albert Schweitzer, antigen Ebola didasarkan pada virus hewan yang disebut vesikular stomatitis virus (VSV) yang dikombinasi dengan virus Ebola.
"Glikoprotein Ebola dari strain di Zaire akan diujicoba untuk menilai adakah efek samping vaksin. Karena vaksin ini akan membantu pembentukan antibodi terhadap penyakit," katanya, seperti dikutip Mirror, Selasa (7/4/2015).
Advertisement
Ramharter mengatakan, antibodi ini bersembunyi seperti "Kuda Troya" dalam tubuh yang diharapkan berhasil melawan virus Ebola. "Uji klinis pertama sangat menjanjikan. Respon vaksin juga aman dan tolerabilitas dapat diterima."
Pada tahap II penelitian, vaksin akan digunakan pada pasien yang tinggal di daerah yang paling parah terkena dampak Ebola, seperti Guinea dan Sierra Leone, dan Liberia.
Sebelumnya, kasus pertama Ebola dilaporkan di Afrika Barat sekitar 15 bulan yang lalu. Menurut perkiraan, sekitar 25.000 orang telah terinfeksi oleh virus, dengan lebih dari 10.000 korban meninggal.