Liputan6.com, Jakarta Stroke mata dapat menyerang siapa saja, tak mengenal profesi. Dari anak kecil hingga lansia, stroke mata muncul bila peredaran darah mata terganggu, sehingga jaringan mata tak teraliri darah akibat pecahnya saluran.
"Tidak ada pekerjaan yang rentan. Stroke mata dapat terjadi pada orang-orang yang cuek, tidak mengindahkan gaya hidup sehat," kata Dokter mata dari Vitreo Retina Service Jakarta Eye Centre (JEC), dr. Ferdiriva Hamzah, Sp.M kepada Health-Liputan6.com di JEC Kedoya, Jakarta Barat, ditulis Rabu (8/4/2015).
Apalagi, bila orang yang cuek juga mengalami stres tinggi, ditambah hipertensi dan tidak pernah kontrol ke dokter, risiko stroke mata sangat besar.
Advertisement
"Kan pencegahan stroke mata dengan mencegah faktor risiko dari penyakit lain seperti hipertensi. Pola makan harus diatur, rajin olahraga, dan hentikan merokok," kata Riva menambahkan.
Stroke mata pada dasarnya, menurut Riva, seperti juga stroke lain hanya ini terjadi di mata. Jadi, terjadi akibat tersumbatnya pembuluh darah retina baik di arteri maupun vena. Sehingga pasokan darah dari jantung ke mata atau sebaliknya berkurang.
"Kalau dianalogi, seperti pipa yang dialiri air yang alirannya tersumbat. Lama kelamaan, karena sumbatan itu, pecahlah pipanya. Sehingga darah tumpah di retina, mengakibatkan penglihatan mendadak buram," kata dia.
Bila tak ingin mengalami kondisi ini, hindarilah semua penyakit yang bersifat merusak pembuluh darah, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, sampai gangguan katup jantung.
"Begitu kita mengidap kolesterol tinggi, hipertensi, gangguan pembuluh lainnya, lalu tiba-tiba penglihatan gelap, harus langsung ke dokter mata, jangan pernah menunda. Kemungkinan itu tanda-tanda stroke mata, karena mata tidak dapat aliran darah," kata Riva mengingatkan.