Liputan6.com, Jakarta Akibat tumor yang makin membesar di leher, tiga tahun terakhir Saipul (11) terpaksa berhenti sekolah karena tak kuat berjalan dan malu dengan teman-temannya. Saipul merupakan siswa kelas 1 SMP yang tinggal di rumah kontrakan bersama kedua orang tuanya. Saripudin (45) sang bapak merupakan
seorang kuli bangunan dan Suwanah (40) bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Warga kampung Gedeg, Desa Kuranji, Kecamatan Taktakan, Kota Serang ini hingga kini masih tinggal di rumah kontrakan dan tak memiliki cukup biaya untuk
mengobati penyakitnya hingga sembuh. "Pengen sembuh, pengen bisa sekolah lagi. Tapi bapak saya tidak punya uang untuk berobat," kata Saipul, di Kota Serang, Minggu (12/4/2015).
Tumor leher yang di derita Saipul kian membersar pasca dirinya melakukan operasi di RSUD Serang setahun lalu, "Setelah operasi, badan saya sering panas, daging di leher saya semakin membesar. Tapi di rumah sakit katanya gak bisa ngobatin. Nggak ada alatnya, harus ke Rumah Sakit Cipto," terangnya.
Meski Saipul sudah berhenti sekolah di kelas 1 SMP, namun gurunya sewaktu SD dan SMP masih kerap datang ke rumah kontrakannya untuk memberikan semangat agar Saipul segera sembuh dari penyakitnya dan dapat bersekolah kembali. "Guru-guru sekolah saya sering nengok saya ke sini. Pengen sembuh,
biar bisa sekolah lagi," tegasnya.
Sedangkan menurut petugas Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Puskesmas Pancur, tempat Saipul melakukan pengobatan 'ala kadarnya' menjelaskan dirinya berusaha agar Saipul bisa mendapatkan pengobatan dari rumah sakit yang memadai, seperti di RSCM Jakarta.
"Perihal tumor yang kian hari membesar, seharusnya setelah operasi tersebut, seharusnya Saipul diperiksa kembali ke Rumah Sakit. Periksa setelah operasi agar bisa diketahui, bahwa penyakitnya tersebut sembuh atau emang ada penyakit lain. Sebab awalnya dinyatakan penyakit getah bening. Tapi ternyata sekarang divonis tumor," kata tenaga kesehatan JKN, Detty Herawati, Minggu (12/4/2015).
Derita Saipul dengan Tumor Segenggam Tangan di Leher
Akibat tumor yang makin membesar di leher, tiga tahun terakhir Saipul (11) terpaksa berhenti sekolah karena tak kuat berjalan
Advertisement