Liputan6.com, Jakarta Meski kesadaran menyikat gigi orang Indonesia sudah tinggi, namun siapa sangka cara menyikat giginya masih banyak yang salah.
Hasil Riset Data Kesehatan Kementerian Kesehatan 2013 menunjukkan, dari jumlah sampel keseluruhan 1.027.763 orang di 15 provinsi se-Indonesia, ada 94,2 persen masyarakat Indonesia yang menyikat gigi. Namun yang melakukannya dengan benar atau setelah makan pagi dan sebelum tidur malam hanya 2,3 persen.
"Orang tidak banyak yang paham, menyikat gigi itu penting. Gigi itu sumber kelainan dalam tubuh, sistemik yang bisa menjadi sumber penyakit jantung, ginjal, paru, hati hingga reproduksi," kata Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, MBiomed FICD Lab BioCORE dari Fakultas Kedokteran Gigi Trisakti saat acara kampanye edukasi Formula di Jakarta, Selasa (14/42015).
Advertisement
Fakta lain yang ditemukan adalah kebanyakan masyarakat Indonesia yang memilih sikat dan pasta gigi berdasarkan kebiasaan keluarga. Sehingga urang mengerti mana alat kebersihan mulut yang tepat.
"Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai periode atau masa pemakaian sikat gigi. Padahal bakteri sangat mudah dan cepat berkembang biak terutama pada sikat gigi yang tidak terawat atau terlalu lama digunakan," jelasnya.
Melanie menyarankan, gunakan sikat gigi maksimal tiga bulan sekali dan sesuaikan pasta gigi dengan kebutuhan mulut Anda. "Apakah gigi berlubang, gigi sensitif atau gusi berdarah, sesuaikan pasta gigi Anda."