Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mengaku kesulitan mengamankan beberapa target Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun ini. Salah satunya mengurangi angka kematian Ibu yang merupakan poin kelima dalam tujuan MDGs.Â
Â
Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Nina Sardjunani mengungkapkan, target MDGs pertama, menanggulangi kemiskinan dan kelaparan yang diukur dengan indikator satu dolar AS per kapita setiap hari telah dicapai pemerintah.Â
Â
"Indikator lain kedalaman kemiskinan akan kita capai di 2015. Sedangkan yang masih agak berat soal nutrisi konsumsi per kapita kurang dari 1.400 kalori, serta malnutrisi," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (14/4/2015).Â
Â
Target MDGs kedua, mencapai pendidikan dasar untuk semua dan ketiga, mendorong kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan. Juga target keempat, menurunkan angka kematian anak. Tujuan ini, kata Nina, bakal tercapai pada 2015.Â
Â
Sementara diakuinya, pemerintah kesulitan untuk menurunkan angka kematian Ibu yang menjadi target MDGs kelima. Nina mengeluhkan target yang terlalu ambisius untuk menyusutkan angka kematian Ibu sampai 75 persen di tahun ini.Â
Â
"Indonesia tidak sendirian. Salah satu tujuan yang tidak tercapai di seluruh dunia, ya kematian Ibu ini," paparnya.
Â
MDGs keenam, memerangi HIV/AIDS. Di Indonesia, kata dia, angka penderita penyakit ini kian bertambah. Sementara di negara lain di Asia sudah mulai menurun.Â
Â
Hal itu terjadi karena permasalahan di Indonesia sangat kompleks mengingat jumlah penduduk mencapai 254 juta jiwa."Pemberantasan TBC, malaria bakal tercapai karena yang berat itu HIV AIDS," ujarnya.Â
Â
Tujuan MDGs ketujuh, memastikan kelestarian lingkungan hidup. Targetnya akselerasi air minum, sanitasi akan mencapai 100 persen pada 2019. Sementara MDGs kedepalan, membangun kemitraan global untuk pembangunan dapat tuntas pada tahun ini.Â
Â
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago mengatakan, pemerintah akan terus berjuang mencapai target MDGs, memetakan permasalahan dan mencari solusi untuk mewujudkan tujuan bersama ini.Â
Â
"Biasalah meleset dari target. Tapi untuk angka kematian Ibu, kenapa belum bisa tercapai. Mungkin soal penanganan di mata rantai dari rumah ke Puskesmas, lalu dari Puskesmas ke Rumah Sakit, ketersediaan pelayanan darah dan sebagainya," jelas dia.Â
Â
Andrinof mengaku, Bappenas telah menerima kunjungan dari perwakilan Denmark untuk MDGs di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dengan tujuan mendengarkan program penerapan MDGs di Indonesia serta rencana menyikapi pos MGDs di Tanah Air.Â
Â
"Tapi saya sampaikan bahwa kita sudah memasukkan hampir semua komponen MDGs dan pos MDGs ke RPJMN. Dan menjelaskan bahwa masalah Indonesia sangat kompleks dengan jumlah penduduk besar dan bertambah 3 juta jiwa setiap tahun sehingga persoalan terus bergulir. Jadi harus pakai pendekatan komprehensif," pungkas dia.