Liputan6.com, Jakarta - Strategi tepat atasi alergi protein susu sapi adalah dengan mememberi formula isolat protein kedelai (soya). Selain itu, orang tua pun dapat memberi si kecil susu formula protein terhidrolisat parsial (PHP) dan protein terhidrolisat penuh untuk bayi yang tidak bisa mendapatkan air susu ibu (ASI)
Memang, bagi sebagian orang kandungan protein hewani dalam seporsi susu sapi mendatangkan kebaikan bagi tubuh. Namun, bila dilihat dari data World Allergy Organization (WAO) yang memperkirakan 1,9 sampai 4,9 persen anak-anak di dunia menderita alergi protein susu sapi, itu berarti susu sapi di tubuh orang yang `bermasalah` justru jadi pencetus dari alergi.
Seperti diungkapkan Ketua Unit Kerja Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Prof Budi Setiabudiawan, SpA(K), MKes, 0,5 hingga 7,5 persen protein susu sapi berakibat alergi pada anak.
"Kandungan protein susu sapi yang masuk ke usus akan mengaktifkan sel-sel yang dapat menempel di kulit. Selain alergi di kulit, juga dapat mengakibatkan asma dan diare," kata Budi dalam diskusi bertajuk `Morinaga Allergy Week` di Kalcare, Lotte Shopping Avenue, Mega Kuningan, Jakarta ditulis Sabtu (18/4/2015)
Tak hanya dari WAO, data dari Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia pada 2014 juga menyebut 1 dari 13 anak menderita alergi susu sapi. Sayang, alergi tidak bisa dideteksi kasat mata sehingga sulit mengetahui kondisi si kecil.
Susu Pengganti Ketika Anak Alergi Protein Susu Sapi
Jika anak alergi protein susu sapi, inilah cara yang harus dilakukan seorang ibu
Advertisement