Liputan6.com, Jakarta Setiap jam ada satu perempuan Indonesia terancam nyawanya karena kanker serviks (leher rahim). Padahal jika sel-sel kanker terdeteksi sejak awal bisa diobati tanpa perlu ada nyawa yang melayang.
Sayang, kaum perempuan Indonesia belum memiliki kesadaran untuk secara rutin memeriksakan organ vitalnya kepada tenaga medis karena malu maupun takut. Untuk menumbuhkan kebiasaan ini baik ini OASE Kabinet Kerja (OASE KK) yang dibina Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ibu Wakil Presiden, Ibu Mufidah Jusuf Kalla serta dengan anggota seluruh pendamping mentri, pendamping pejabat tinggi negara setingkat mentri dan perwakilan kementerian meluncurkan program nasional meningkatkan peran serta masyarakat dalam mencegah serta deteksi dini kanker pada perempuan.
Baca Juga
"Masalah ini sudah ada, janganlah kita melakukan pembiaran," terang Ibu Negara Iriana Jokowi pada saat rapat koordinasi dengan Ketua TP-PKK tingkat provinsi seperti dikutip dari pers rilis yang diterima Liputan6.com pada Selasa (22/4/2015)
Advertisement
Program ini digenjot selama lima tahun ke depan. Dalam pelaksanaanya, OASE KK akan bekerjasama dengan kader PKK di seluruh Indonesia. Kader PKK merupakan aktor terpenting untuk menggerakkan dan mendampingi warga serta mendorong terbentuknya kelompok-kelompok penopang.
Lalu, untuk daerah-daerah yang memiliki keterbatasan dokter dan tenaga medis, tim penggerak PKK akan mengindentifikasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang telah memiliki paket flying health care.
Pencanangan gerakan nasional pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan dilaksanakan di Puskesmas Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa, 21 April lalu yang juga bertepatan dengan hari Kartini. (Baca: Hari Kartini, Ikuti Deteksi Dini Kanker Serviks Serentak)