Liputan6.com, New York- Masa kecil anak-anak zaman dahulu banyak dihabiskan dengan bermain di luar ruangan mulai dari memanjat pohon hingga kejar-kejaran dengan tetangga. Sayangnya, waktu bermain anak-anak zaman sekarang minim di luar ruangan dan hal tersebut meningkatkan risiko anak miopia atau rabun jauh.
Terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dan minim melihat sinar matahari diperkirakan meningkatkan potensi anak muda terkena rabun jauh. Sedangkan, cukup dengan beraktivitas dengan pencahayaan sinar matahari 40 menit setiap hari dapat meningkatkan penglihatan anak-anak secara dramatis seperti dilansir Daily Mail, Senin (27/4/2015).
Baca Juga
Hal ini terbukti lewat studi di Tiongkok yang melaporkan terdapat 23 persen pengurangan risiko terkena rabun jauh dengan meningkatkan paparan cahaya alami selama 40 menit per hari. Dan studi di Australia dan Amerika Serikat pun hasilnya serupa.
Advertisement
Sehingga bukan hanya kebiasaan membaca dan menatap layar saja yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan membaca, mata yang jarang mendapatkan sinar matahari pun bisa berisiko untuk terkena rabun jauh. "Kami pikir hubungan antara rabun jauh dan kurangnya paparan sinar matahari adalah hal yang aneh, namun hal ini akan terus kami analisis," terang peneliti dari University of Ohio, Donald Multy dalam jurnal Nature.
Lewat penelitian di Tiongkok yang menemukan manfaat cahaya alami sinar matahari untuk kesehatan mata anak, membuat para peneliti mengambil kesimpulan bahwa dengan menghabiskan waktu bermain di luar ruangan lebih banyak merupakan investasi bagi kesehatan mata.
Â
Baca: