Memanaskan Makanan dengan Microwave Lebih Banyak Ruginya?

Liputan6.com, Jakarta - Simpang siur dampak memanaskan makanan menggunakan microwave bagi tubuh masih terus bergulir. Penelitian juga terus dilakukan untuk mendapatkan hasil pasti apakah benar memanaskan atau memasak menggunakan microwave memang kurang bagus.

Banyak ahli  yakin apa pun metodenya, memanaskan makanan menurunkan jumlah nutrisi, termasuk dengan sarana microwave. Namun, salah satu perwakilan dari Asosiasi Professor di Harvard TH Chan School of Public Health, Guy Crosby mengatakan, "Karotenoid, antioksidan yang ditemukan dalam sayuran berwarna seperti wortel dan tomat mengalami peningkatan saat protein yang mengikat mereka pecah selama pemanasan di dalam microwave," kata Guy dikutip New York Times, Kamis (30/4/2015)

Guy melanjutkan, karena saat menggunakan microwave proses memasak atau memanaskan lebih singkat, vitamin C dan nutrisi lainnya yang memecah ketika dipanaskan tetap terjaga.

"Salah satu metode memasak terbaik untuk tetap mempertahankan nutrisi dari makanan itu sendiri adalah memasak cepat, memanaskan dengan waktu sebentar, dan microwave memenuhi kriteria tersebut," kata Guy. Menggunakan microwave dengan sedikit air seperti sedang mengukus makanan membuat kandungan vitamin dan mineral tetap terjaga.

Namun, Profesor Teknik Makanan dari Cornell University, Ashim Datta tetap mengingatkan agar Anda hati-hati ketika memanaskan atau memasak makanan dengan microwave. Sebab, memanaskan makanan dengan suhu yang tidak merata menyebabkan nurtrisi terpecah.

"Dalam beberapa kasus, microwave bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan dari semua metode pemanasan yang ada," kata Datta.

Supaya terhindar dari masalah ini, Direktur Nutrisi Klinis di Rumah Sakit Mpunt Sinai Beth Israel di New York City, Rebecca Solomon menyarankan untuk meletakkan penutup makanan yang dipanaskan. Langkah ini dibuat agar makanan tetap lembab dan menjaga daya sehingga makanan tidak terlalu panas.

Baca juga : Bahaya Panaskan Makanan di Microwave