Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan International Diabetes Federation 2014, Indonesia memiliki 9,1 juta jiwa diabetesi dan menempati urutan kelima di dunia. Mirisnya, dengan jumlah sebanyak itu, masyarakat Indonesia masih mempercayai mitos diabetes.
Seperti disampaikan pengurus Persadia Muda (Young Diabetic), Dr. Mohammad Firas, ada banyak mitos yang berkembang di masyrakat dan perlu diluruskan seperti berikut:
Baca Juga
1. Diabetes bisa disembuhkan
Advertisement
Ini adalah mitos yang paling dipercaya masyarakat. "Sayangnya, diabetes tidak bisa sembuh. Sampai sekarang belum ada obat yang menyembuhkan. Jadi selama ini, obat hanya bisa mengontrol dan kita harus menjaga gula darah," kata Firas pada wartawan di sela-sela peluncuran buku Diabetes and Me di Senayan, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
"Semakin tua, diabetesi akan mengalami penurunan fungsi organ seperti pankreas. Jadi kalau ada orang yang bisa menemukan cara untuk menyembuhkan diabetes pasti sudah terkenal," ujarnya.
Tak boleh ngemil
2. Diabetesi tidak boleh mengemil
Cemilan berfungsi menjaga gula darah tetap stabil sehingga dapat mengontrol pola makan.
3. Penyandang diabetes harus stop konsumsi gula sama sekali
Ini juga mitos. Gula atau karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Yang penting diingat, jumlahnya harus dibatasi.
4. Penyandang diabets tidak boleh mengonsumsi makanan berserat
Serat berfungsi memperlambat penyerapan gula dalam darah sehingga dapat menjaga kestabilan gula darah dan menjaga berat badan.
Advertisement
Hanya makan tiga kali
5. Diabetesi hanya boleh makan tiga kali sehari
Agar gula darah terjaga, justru diabetesi disarankan mengonsumsi makanan hingga 5-6 kali sehari. Tiga kali makan utama, 2-3 kali makan selingan dalam porsi terjaga.
6. Jika ada anggota keluarga diabetes, sudah pasti saya kena
Lebih dari 95 persen penyandang diabetes tidak mewarisi penyakit ini. Diabetes bisa dicegah oleh pola makan yang baik dan aktivitas fisik.
7. Diabetes diturunkan menyilang dari ibu ke anak laki-laki, atau dari ayah ke anak perempuan
Faktanya, memiliki golongan darah yang sama dengan ayah dan ibu tidak membuat Anda terkena diabetes. Riwayat keluarga memang menambah risiko tapi penelitian membuktikan, diabetes lebih disebabkan pada pola makan.
8. Kadar gula darah rendah lebih baik daripada darah yang tinggi
Dalam hal ini, kadar gula rendah dan tinggi sama-sama berbahaya.