Liputan6.com, Jakarta Sembilan pria di Afrika Selatan rela 'antre' demi memperbaiki Mr. P (penis) nya yang rusak. Nama kesembilan pria ini masih tercatat dalam daftar tunggu untuk operasi penggantian alat vital ini.
Kondisi tersebut terjadi setelah para dokter di Afrika Selatan berhasil mencatat sejarah. Mereka berhasil melakukan transplantasi Mr. P pertama kalinya di dunia pada Desember 2014.
Pada saat itu, tim belum bisa menganalisa berapa biaya yang diperlukan untuk transplantasi penis. Dan Kepala Tygerberg Academic Hospital harus memutuskan siapa yang harus membiayai penelitian lebih lanjut.Â
Advertisement
Meski hingga kini belum ada kejelasan bantuan dana, tim dokter tak ragu untuk tetap menjalankan prosedur saat pasien membutuhkannya. "Apapun yang terjadi, proyek kami akan terus, berkat dukungan dari manajemen kesehatan provinsi dan nasional," kata Profesor Andre van der Merwe seperti dilansir News24, Senin (4/15/2015).
Profesor Merwe merupakan pemimpin dari tim dokter yang melakukan operasi transplantasi penis selama sekitar 9 jam. Keberhasilan tim dokter itulah yang membuat sejumlah pria rela mengantre, menunggu saatnya dapat giliran transplantasi.
Menurut Profesor Merwe yang juga merupakan Kepala Departemen Urologi Stellenbosch University, selain dari sembilan orang di daftar tunggu, ada 10 pria lainnya yang sangat ingin masuk ke dalam daftar, tapi pria-pria tersebut tinggal jauh dari Cape Town.
Lantas bagaimana dengan pasien yang berhasil ditransplantasi penis? "Dia sudah sangat membaik. Dia bereaksi minimal dengan obat yang menekan sistem kekebalan tubuhnya dan tubuhnya belum menolak penis, "kata Profesor Merwe.
Profesor juga masih berhubungan dengan pasiennya. Menurutnya, pasiennya itu sehat dan sudah memiliki kehidupan seksual seperti sedia kala. Sang pasien juga sudah kembali bekerja, tetapi rekan-rekan pria tersebut tidak tahu bahwa si pria adalah penerima penis transplantasi pertama di dunia.
Menurut Profesor Frank Graewe, anggota dari tim medis dan kepala departemen bedah plastik dan rekonstruksi, Stellenbosch University, mereka optimis prosedur transplantasi penis akan dilakukan dengan sukses di semua rumah sakit pemerintah.
Seperti diketahui, operasi penis pada Desember lalu dilakukan dari pendonor yang merupakan pasien yang mengalami braindead. Operasi tersebut berlangsung dua jam. Kemudian ditransplantasikan ke penerima dalam operasi sembilan jam.
Â
Baca Juga: