Liputan6.com, Jakarta Pernah mendengar hubungan antara kegemukan dan diabetes? Ya, hal ini mungkin benar sebab 80 persen penyandang diabetes adalah mereka yang masuk klasifikasi obesitas.
Menurut buku Diabetes and Me dari Soyjoy, obesitas terjadi ketika Anda mengonsumsi kalori dalam jumlah lebih banyak daripada yang Anda gunakan. Kelebihan kalori inilah yang disimpan tubuh sebagai lemak. Yang menarik, obesitas bisa dilihat dari lingkar pinggang seseorang.
"Normalnya, lingkar pinggang wanita tidak boleh lebih dari 80 cm. Sedangkan pria tidak boleh lebih dari 90 cm. Anda tidak memiliki meteran? Ada cara yang lebih mudah. Gunakan perhitungan empat jengkal dengan asumsi satu jengkal kurang lebih memiliki panjang 20-25 cm. Maka, lingkar pinggang tidak boleh lebih dari empat jengkal," tulis buku tersebut.
Jika penumpukan lemak ini terjadi, maka perut akan buncit atau secara medis disebut Obesitas Sentral. Ini yang berbahaya. "Penumpukan lemak di perut atau pinggang bisa meningkatkan risiko diabetes karena jaringan lemak yang tertimbun di daerah perut akibat mengonsumsi makanan tidak sehat merupakan lemak paling berbahaya."
"Timbunan lemak dalam perut akan mengganggu kerja organ dalam seperti pankreas yang menyebabkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko diebetes hingga empat kali lipat," tulisnya.
Obesitas membuat insulin tidak bekerja dengan sempurna. Insulin seharusnya bekerja untuk mempertahankan gula darah pada tingkat normal sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu sel-sel tubuh menyerap gula.