Liputan6.com, Jakarta Batasan selingkuh dalam setiap hubungan itu bisa berbeda-beda. Kalau ada istilah selingkuh mungkin pikiran kita akan ke arah fisik seperti menjalin komitmen dengan orang lain atau bercinta dengan orang yang bukan pasangannya. Tapi saat ini banyak orang yang tanpa sadar telah selingkuh hati.
Menurut Psikolog Seksual Zoya Amirin, selingkuh hati bisa ditandai dengan orang-orang yang lebih suka mengobrol bukan dengan pasangannya tapi pada orang lain.
Baca Juga
"Orang-orang yang suka mengobrol atau chatting di sosial media dengan orang yang bukan pasangannya itu juga selingkuh hati. Seolah-olah fisik ada, tapi hatinya sama orang lain," kata Zoya untuk Sexpedia-Liputan6.com, ditulis Jumat (15/5/2015).
Advertisement
Menurut Zoya, selingkuh hati kebanyakan terjadi karena pasangan posesif. Misalnya, pasangan suka melarang bergaul dengan teman pria atau wanita. Lantas bagaimana menyikapinya?
"Batasan selingkuh ini harus dibahas saat pacaran sehingga nggak usah melarang. Bagaimanapun juga, hargai pasangan, seolah-olah dia bukan anak kecil. Karena begitu melarang, kita menganggap pasangan nggak bsia memilih, bodoh karena tidak bisa menentukan dan sebagainya. Percayalah pada pasangan, dan setelah dibicarakan, batasan itu harus dihargai berdua. Melarang bukan tanda perhatian melainkan akan membuat pasangan tidak berkembang atau jadi dirinya sendiri," katanya.
Zoya menambahkan, ketika Anda mencintai seseorang dan berusaha mengatur hidupnya, lama-lama Anda akan kurang mencintainya. Jadi, jangan pernah melarang pasangan berteman baik saat pacaran ataupun pernikahan.
"Kahlil Gibran mengatakan, pasangan yang romantis adalah pasangan yang memberikan jarak untuk bertumbuh masing-masing. Kalau Anda melarang dia tidak boleh berteman, yakin Anda bisa mencintainya seperti robot? Atau Anda percaya padanya sehingga bisa senang berdua," tukasnya.