Liputan6.com, Jakarta Ketika mendapati seorang teman stres, jangan biarkan dia untuk menceritakan semua masalahnya dari A sampai Z agar lebih plong. Tak ada salahnya bila kita menyarankan dia untuk bergerak aktif atau olahraga sambil menikmati pemandangan hijau menyegarkan.
"Pun ketika seorang psikolog menerima pasien yang stres, tak ada salahnya menyuruh dia untuk olahraga. Sebab, psikolog itu bukan tempat sampah yang kerjaannya hanya mendengar curahan hati pasiennya," kata Psikolog Sosial Elizabeth Santosa dalam diskusi `Indonesia SEGAR: Bangun Generasi yang Brrrgerak` di Restoran Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (19/5/2015).
Menurut Elizabeth, bergerak aktif atau olahraga tidak hanya bermanfaat untuk mencegah seseorang dari penyakit berbahaya saja, melainkan juga baik untuk kesehatan mental.
Advertisement
"Trimbus Institute di Belanda yang meneliti 7.000 remaja berusia 11 sampai 16 tahun, menemukan korelasi yang kuat antara olahaga dengan kesehatan mental," kata Elizabeth menambahkan.
Selain itu, lanjut dia, bergerak aktif setiap hari dapat meningkatkan konsentrasi yang dapat menunjang prestasi, kreativitas, kemampuan menyelesaikan masalah, serta senantiasa berpikir positif sehingga mampu mengendalikan stres.