Liputan6.com, London - Lima mahasiswa tingkat pertama Lancaster University ditemukan kritis setelah menelan obat `Spice` di aula pada pukul 18.00 petang. Dua orang overdosis, sedangkan tiga lainnya dalam perawatan medis di Royal Lancaster Hospital.
Akibat ulah lima mahasiswa ini, 12.000 orang mahasiswa lainnya mendapatkan peringatan keras dari pihak kampus. Barang siapa yang tertangkap basah menggunakan Spice di lingkungan Lancaster University, pihak kampus tak segan melapor ke pihak berwajib.
Head of Communication Lancaster University, Vicky Tyrrel mengatakan Spice telah dilarang edar sejak 2009. Tapi, semakin ke sini penggunaan Spice semakin populer sebagai alternatif ganja dengan harga murah.
Advertisement
Dahulu Spice paling banyak digunakan oleh para tahanan. Spice yang dikenal sebagai `setan gulma` memiliki bentuk tidak seperti ganja dan tidak berbau. Sehingga memudahkan siapa saja untuk mengedarkan Spice di penjara.
Laporan HM Inspectorate of Prisons menyebut, Spice telah menyebabkan kekerasan di antara tahanan. Bahkan, jumlah kematian akibat penggunaan Spice secara berlebihan di Inggris telah meningkat delapan kali lipat selama tiga tahun.
"Spice telah menghancurkan hidup banyak orang. Penggunaannya yang begitu diminati, membuat orang dapat hidup hanya dengan menjual Spice," kata Direktur Centre for Social Justice, Christian Guy dikutip Daily Mail, Kamis (21/5/2015).