Sukses

Gejala Alergi Tak Bisa Dinetralkan dengan Minum Susu

Banyak masyarakat percaya kalau minum susu bisa mengurangi gejala alergi, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta Entah bermula dari mana, tapi banyak masyarakat percaya kalau minum susu bisa mengurangi gejala alergi. Susu sapi bahkan disebut bisa menetralkan racun sehingga bisa mengurangi alergi. Benarkah? Ternyata anggapan ini keliru.

Menurut dokter Spesialis Anak Sub-Spesialis Alergi Imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Zakiudin Munasir, susu sapi justru dapat meningkatkan risiko alergi susu sapi pada anak yang memiliki bakat alergi.

"Bayi bisa minum ASI untuk mengurangi risiko alergi. Namun pada anak-anak yang memiliki bakat alergi dan ASI tidak keluar, minum susu bisa meningkatkan risiko alergi susu," katanya saat menyambangi kantor Redaksi Liputan6.com di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (27/5/2015). 

Saat seseorang mengalami gejala alergi, kata Zaki, yang perlu dilakukan adalah pemberian obat oral, bukan dengan susu. "Obat alergi yang dijual di apotek mungkin bisa mengantisipasi alergi ringan. Tapi kalau sudah berat, Anda harus mengetahui pemicunya dan memeriksakan diri ke dokter."

Selain itu, pencegahan alergi seperti menjaga imun tubuh dengan mengonsumsi gizi seimbang yang cukup karbohidat, protein, lemak dan sebagainya dapat mencegah risiko alergi.

"Alergi pada dewasa paling banyak karena makanan. Ada alergi yang menetap seumur hidup seperti alergi kacang tanah, seafood. Kalau muncul gejala, cari pencetus dan hindari makanannya. Jika alergi termasuk jenis yang tidak bisa dihindari seperti alergi tungau, debu atau suhu dingin, cari pengobatannya dan kontrol supaya tidak kambuh lagi," katanya.