Liputan6.com, Jakarta Pemain film dewasa sejak lama sudah diperingatkan untuk memakai kondom demi mencegah penyakit menular seksual. Kini, selain kondom, para pemain film porno di California diminta mengenakan kacamata.Â
Â
Penggunaan kacamata itu tujuannya untuk mencegah paparan cairan tubuh. Selain itu, produsen harus membayar atas kunjungan medis dan perawatan Hepatitis B yang dilakukan.
Â
Aturan ini tecantum dalam satu set proposal prosedur keselamatan terbaru yang baru-baru ini dirilis oleh Occupational Safety and Health Standards Board (Cal/OSH).
Â
Proposal setebal 21 halaman itu dirilis oleh Dewan. Di dalamnya menguraikan standar baru yang memastikan pemain porno tetap aman dari penyakit menular seksual dan patogen yang ditularkan melalui darah.
Â
Rencana tersebut tentu membuat produsen menyediakan kondom dan "perlindungan" lainnya seperti pelindung mata untuk bintang film porno. Lantas bagaimana tanggapan industri pornografi dan pendukungnya?
Â
Jelas, pihak industri mengatakan peraturan itu terlalu berlebihan.
Â
"Ini adalah peraturan yang dirancang untuk pengaturan medis, dan tidak bisa dijalankan pada film dewasa - atau bahkan film Hollywood," kata Free Speech Coalition CEO Diane Duke dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari  Breitbart, Rabu (27/5/2015).
Â
Menurut Los Angeles Daily News, peraturan baru itu merupakan hasil dari kampanye AIDS Healthcare Foundation (AHF) untuk memastikan keamanan pada film dewasa.Â
Â
Pada tahun 2009,Presiden AHF Michael Weinstein menulis surat kepada Cal / OSHA yang mengeluhkan perusahaan produksi film porno di California yang menolak memberikan kondom pada semua pemain film dewasa di California, untuk mencegah risiko penularan penyakit.Â
Â
Untuk membuktikannya, Weinstein mengirimkan 60 DVD dari adegan film porno di California yang tidak menggunakan kondom ke badan pengawasan.
Â
Pada 2012, AHF dan Weinstein berperan dalam berjalannya Measure B, peraturan yang mengharuskan penggunaan kondom pada semua film dewasa yang syuting di Los Angeles County.Â
Â
Tapi eksekutif industri porno dan pemain mengatakan peraturan yang ada sudah cukup untuk menjamin keselamatan pemain. Aktor dan aktris yang sudah diminta untuk menjalani tes untuk PMS setiap 14 hari, dan tidak diizinkan bekerja sampai menerima laporan yang jelas.