Liputan6.com, Washington DC Selama bertahun-tahun, otoritas kesehatan di seluruh dunia mengingatkan bahaya mengonsumsi garam berlebih karena berdampak negatif bagi kesehatan. Antara lain menyebabkan serangan jantung dan stroke. (Baca: Konsumsi Garam Berlebih Bikin Anda Cepat Mati)
Namun, sebanyak 95 persen penduduk dunia tidak menaati aturan yang berlaku. Kenyataannya konsumsi garam penduduk dunia melebihi aturan yang diterapkan. Di Amerika Serikat disarankan mengonsumsi garam 2.300 mg per hari atau setara dengan satu sendok teh sama dengan batas yang disarankan di Indonesia.
Baca Juga
Melihat situasi ini para ilmuwan melakukan penelitian. Pada konferensi ilmiah di New York, beberapa minggu lalu, beberapa ilmuwan menyebutkan bahwa konsumsi garam melebihi yang disarankan mungkin tanda bahwa memang kebutuhan alami garam pada tubuh manusia lebih dari yang disarankan.
Advertisement
Para ilmuwan menunjukkan sebuah kajian, kebutuhan manusia secara alami akan garam di atas jumlah yang direkomendasikan oleh pemerintah. Bukti ini berdasarkan survei global yang menunjukkan konsistensi konsumsi garam yang tinggi.
"Di seluruh dunia, orang cenderung mengonsumsi garam dalam jumlah konsisten, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah," tutur peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center in Boston, Joel Geerling.
Namun, pendapat para ilmuwan ini disanggah oleh pendukung pengurangan konsumsi natrium. Sebagian besar ilmuwan yang pro saran asupan garam oleh pemerintah mengatakan alasan orang banyak mengonsumsi garam di luar yang disarankan karena makanan modern kini banyak yang tinggi garam.
"Kebutuhan garam yang terlalu tinggi itu menyenangkan tapi dapat membunuh Anda," terang pendukung pembatasan garam juga profesor medis di Queen Mary University of London, Graham MacGregor seperti dilansir Washington Post, Kamis (28/5/2015).
Namun bukti-bukti yang ditunjukkan para ilmuwan masih 'keruh' sehingga dibutuhkan kebijakan otoritas kesehatan terkait batasan konsumsi garam.
Â