Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya perokok aktif dan pasif, risiko kanker juga mengintai petani tembakau. Paparan nikotin pada bahan rokok ini juga ternyata bisa mengancam jiwa.
Begitu disampaikan Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Kartono Mohammad di sela-sela acara Konferensi Tembakau atau Kesehatan Indonesia (ICTOH) 2015 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
"Petani tembakau memiliki risiko penyakit yang sama dengan perokok aktif dan pasif. Penelitian yang sebelumnya dilakukan di Jember, Jawa Timur dan Temanggung, Jawa Tengah ini bukan untuk melarang menanam tembakau melainkan melindungi mereka," katanya.
Kartono mengatakan, nikotin bisa menyerap melalui kulit. Pada petani tembakau dalam hal ini biasanya akan membersihkan tempat menjemur tembakau. Saat itulah mereka terkena bahan berbahaya.
"Petani tembakau biasanya tidak langsung menjemur hasil panennya. Dibersihkan dulu tempat menjemurnya dari bekas pestisida dan pupuk, baru kemudian dijemur. Ketika menghapus inilah dia bersentuhan dengan nikotin. Seperti asap rokok, zat berbahaya ini menempel dan bila terkena tangan akan muncul benih-benih karsinogenik yang memicu kanker," jelasnya.
Untuk mencegahnya, Kartono menyarankan petani tembakau lebih berhati-hati. "Kalau mau jadi petani tembakau pakai alat pelindung seperti sarung tangan dan masker pelindung untuk melindungi paparan zat berbahaya."
Risiko Kanker yang Mengintai Para Petani Tembakau
Tidak hanya perokok aktif dan pasif, risiko kanker juga mengintai petani tembakau
Advertisement