Liputan6.com, Jakarta Dokter yang membantu persalinan disarankan untuk tidak hanya menyebut jenis kelamin saat memberitahu orangtua si bayi. Jika bayi berjenis kelamin laki-laki, dr Irfan menyarankan agar dokter yang membantu proses persalinan turut memberitahu bagaimana kondisi genitalnya.
"Harus memberitahu juga berapa panjang penis si bayi, lokasi lubang kecing, bentuk penis, ada atau tidaknya testis, serta keberadaan kantung zakar," kata Ahli Urologi Rumah Sakit Siloam ASRI Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K).
Apabila dokter menemukan kejanggalan, orangtua dapat mengenali serta memahami kelainan genital pada anak laki-lakinya. "Dan tahu harus berbuat apa," kata Irfan menambahkan.
Advertisement
Kondisi semacam mikropenis, burried penis, dan hipospadia tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Karena hanya akan mendatangkan dampak yang tentunya tidak menguntungkan bagi si bayi. Juga bagi orangtuanya.
"Dalam jangka panjang, risiko terkait kesuburan, tumor atau kanker, dan kondisi lainnya mengintai anak laki-laki dengan kelainan genital," kata Irfan menerangkan.Â
Â
Baca juga: