Liputan6.com, Jakarta Renang menjadi salah satu olahraga yang dipilih agar badan bugar. Tapi, bagaimana jika usai berenang Miss V (organ intim) jadi terasa gatal? Mungkinkan rasa gatal-gatal tersebut disebabkan kandungan klorin pada air di kolam renang?
Seorang aktivis yang juga penulis kesehatan seksual Emma Kaywin, Brooklyn, menuliskan alasan Miss V gatal usai berenang di kolam renang.
Baca Juga
"Vagina Anda cukup bagus dalam menjaga dan membersihkan diri sendiri. Kanal reproduksi ini adalah rumah bagi sejumlah besar mikroorganisme yang bekerja dengan anatomi Anda dalam cara yang kompleks untuk memastikan vagina tetap dalam pH yang optimal kisaran 4-5," kara Kaywin, yang dikutip Bustle, Kamis (4/6/2015).
Advertisement
Namun, menurut Kaywin, di dunia ini tentu ada hal-hal yang bisa mengganggu keseimbangan pH, sehingga bakteri yang tidak diinginkan membuat wanita merasa tidak nyaman. Salah satu contohnya klorin di kolam renang.
Klorin adalah salah satu bahan kimia yang bekerja untuk melindungi kesehatan kita, tetapi pada sesuatu waktu bisa membuat tak nyaman.
Kebanyakan kolam renang menggunakan klorin untuk membersihkannya, juga untuk membunuh bakteri. Cara ini sebenarnya baik, karena air tidak hangat atau panas (tergantung pada apakah kita membahas kolam renang atau bak mandi air panas) pada akhirnya bisa menjadi tempat berkembang biak segala macam bakteri.
Yang perlu dicatat, tidak semua bakteri buruk. Lihatlah mikroorganisme yang tugasnya menjaga keseimbangan pH di vagina. Mereka hidup untuk melakukan tugas baiknya itu. Tapi, klorin yang berlebihan bisa membunuh bakteri baik yang seharusnya membantu menjaga kesehatan Miss V.
Berikut beberapa reaksi yang mungkin terjadi pada Miss V usai berenang di kolam renang:Â
Infeksi jamur (Yeast)
1. Infeksi jamur (Yeast)
Infeksi jamur terjadi ketika Miss V memiliki pH terlalu dasar, yang memungkinkan tumbuhnya jamur candida. Itu membuat cairan di Miss V terlihat keju cottage dan juga akan membuat bibir vagina dan bagian dalam menjadi gatal.
Cara penyembuhannya: jika Anda mengalaminya, tidak perlu khawatir. Ada sekelompok  obat OTC (over the counter) seperti krim, dan pengobatan rumahan termasuk yoghurt dan bawang putih, cuka sari apel, atau supositoria asam borat.Â
Anda juga bisa meminta resep antibiotik ke dokter untuk satu hari. Anda juga perlu langsung mengganti pakaian renang setelah selesai berenanb, karena jamur menyukai tempat yang hangat lembab.Â
Advertisement
Bakteri Vaginosis
2. Bakteri Vaginosis
Memiliki pH yang terlalu dasar di vagina sebagai hasil dari klorin di kolam renang juga dapat mengakibatkan bakteri vaginosis. Infeksi bakteri ini tidak hanya membuat gatal-gatal di vagina, tetapi juga membuat Miss V keluar cairan keputihan agak abu-abu yang berbau amis.
Cara penyembuhannya: Untungnya, bakteri vaginosis sering hilang sendiri. Jika tidak, obat dapat membantu menyeimbangkan pH.Â
Vaginitis
3. Vaginitis
Vaginitis dalam dunia kesehatan umum dikenal peradangan vagina. Hal ini dapat disebabkan banyak hal (dari infeksi hingga alergi) yang mengganggu keseimbangan pH.
Untuk beberapa wanita, klorin di kolam renang dan kolam air panas dapat membuat respons alergi yang bisa berubah menjadi alergi vaginitis. Meskipun tidak semua orang dengan vaginitis memiliki gejala, alergi vaginitis umumnya disertai dengan vagina bengkak atau gatal dan peningkatan jumlah debit (cairan).
Cara penyembuhannya: Perawatan dalam situasi ini umumnya menghentikan apapun itu yang memicu alergi di Miss V. Inti berarti Anda berhenti berenang sejenak. Anda juga bisa meminta resep dari dokter Anda untuk mengurangi pembengkakan, dan berendam dalam air hangat dengan 4-5 sendok makan baking soda juga akan membantu mengatasi gatal.Â
Advertisement
Vulvitis
4. Vulvitis
Vulvitis pada dasarnya adalah vaginitis untuk vulva Anda, alias bagian eksternal organ intim Anda. Kulit vulva Anda supersensitif dan mudah teriritasi.Â
Klorin dari kolam renang atau bak mandi air panas dapat menyebabkan vulvitis, akibat mengenakan pakaian renang yang basah Anda dalam beberapa waktu. Jika ini terjadi pada Anda, vulva Anda akan gatal dan terasa terbakar, Anda akan mengalami keputihan yang meningkat, dan kulit vulva Anda bisa mengalami retak kecil atau bercak bersisik putih.
Cara penyembuhannya: Jika ini terjadi dengan Anda, tunda beberapa waktu untuk berenang  dan pastikan Anda hanya menggunakan celana katun yang longgar, sehingga membiarkan bagian Anda bernapas! Anda juga bisa mendapatkan salep dari dokter untuk mengurangi gatal dan bengkak. (Melly F)