Sukses

Jadi Pusat Penyebaran MERS, Satu Rumah Sakit di Korsel Tutup

Sebuah rumah sakit di Korea Selatan terpaksa menghentikan pelayanan kesehatan pada Minggu (14/6).

Liputan6.com, Jakarta Sebuah rumah sakit di Korea Selatan terpaksa menghentikan pelayanan kesehatan pada Minggu (14/6). Hal ini terkait dengan penularan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) yang menewaskan 15 orang sejak empat minggu lalu.

Atas hal tersebut, Presiden Samsung Medical Center di Seoul, Song Jae-hoon sempat meminta maaf kepada publik. Dia mengatakan, untuk sementara rumah sakit akan berhenti membantu pasien rawat jalan dan hanya akan menerima pasien baru untuk mencegah infeksi lebih lanjut di antara pasien dan staf medis.

"Pengunjung tidak akan diizinkan masuk dan operasi yang tidak mendesak akan dihentikan. Kami mohon maaf karena menyebabkan keprihatinan ini karena Samsung Medical Center menjadi pusat penyebaran MERS," katanya, seperti dikutip BBC, Senin (15/6/2015). 

(Baca: Samsung Medical Center Sebabkan Kasus Baru MERS Korsel)

"Hal ini sepenuhnya tanggung jawab dan kegagalan kami. Kami juga tidak mengelola ruang gawat darurat dengan baik," ujarnya kembali.

Sebelumnya, lebih dari 70 kasus MERS tertular dari bangsal darurat di rumah sakit tersebut. Hingga saat ini, Korea Selatan melaporkan tujuh kasus baru MERS dengan 15 orang meninggal di kota Busan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan, wabah ini begitu luas jangkauannya dan kompleks. Oleh sebab itu diharapkan, wabah tidak menyebar di kalangan masyarakat luas.

Pihak berwenang melaporkan, saat ini sekitar 4.856 orang dikarantina, baik di rumah atau di fasilitas medis untuk mencegah penularan MERS lebih lanjut. 

Baca juga: 

Waspadai 24 Rumah Sakit di Korsel yang Rawat Pasien MERS

 

Video Terkini