Liputan6.com, Jakarta Adakah diantara Anda yang tidak memiliki sandal jepit? sandal yang kini memiliki banyak variasi model dan warna ini memang kerap digunakan pada waktu santai. Tapi tahukah Anda kalau di sejumlah negara bagian Amerika hari ini merayakan hari sandal jepit sedunia?
Iya, hari sandal jepit atau Flip-flop day telah lama diperingati untuk mengumpulkan dana untuk berbagai kegiatan amal. Penggagasnya adalah sebuah cafe waralaba di Amerika Serikat, Tropical Smoothie Cafe. Jadi perusahaan akan menyumbangkan dana bila ada pelanggan yang datang menggunakan sandal jepit. Menarik bukan.
Cara ini ternyata cukup menarik minat pengunjung. Sejak dimulai pada 2007, perusahaan bisa mengeluarkan dana lebih dari $ 1.500.000 atau sekitar 1,9 milyar. Pada 2012, mereka berhasil mengumpulkan $ 365,000 atau sekitar Rp 4,8 milyar.
Kegiatan ini juga disambut perusahaan sandal jepit. Pendiri Gandys Flip Flop, Rob dan Paul Forkan saja sangat mengapresiasi acara ini. Sebab dana yang dikumpulkan dapat membantu anak-anak dan keluarga yang memiliki penyakit seperti kanker, ginjal dan lupus. Kita tahu, ketiga penyakit tersebut memakan biaya yang tinggi sehingga keluarga cenderung tidak dapat bertahan hidup.
Sejarah singkat dari sandal jepit
Sandal jepit memang lambang musim panas. Bentuknya yang sederhana dan nyaman dipakai, membuat hampir semua orang menyukainya. Apalagi sekarang banyak model dan warna yang beragam. Dari anak kecil hingga dewasa pun menyukainya.
Sandal jepit ini ternyata telah ada selama ribuan tahun. Ibitimes, Sabtu (20/5/2016) melaporkan, masyarakat Mesir kuno telah menggunakan sandal jepit sejak 4.000 SM. Mereka menggunakan alas kaki ini sehari-hari.
Kebanyakan sandal jepit menggunakan bahan karet, plastik atau busa, tapi awal mulanya ternyata terbuat dari berbagai macam bahan, seperti misalnya papirus (bahan pembuat kertas) dan daun kelapa. Suku Masai dari Kenya, Afrika bahkan pernah menciptakan sandal jepit dari kulit mentah. Sedangkan di India, membuatnya dari kayu.
Advertisement
Di Cina dan Jepang, sandal jepit terbuat dari jerami padi dan terus dikembangkan dari kayu. Dan di Amerika Selatan, kebanyakan membuat sandal jepit dari benang.
Tren sandal jepit sudah lama ada sejak 1950-an. Waktu itu dunia baru saja istirahat dari Perang Dunia ke II dan dan berpisahnya Korea Utara dan Selatan.
Sandal jepit paling mahal sedunia
Tak hanya perhiasan, sandal jepit paling mahal dijual perusahaan Chipkos dengan biaya yang luar biasa. Satu pasang sandal jepit dihargai $ 18.000 atau Rp 239 juta.
Menurut mereka, motif pada sandal tersebut dilukis tangan oleh seniman kontemporer terkenal, David Palmer. Terinspirasi oleh alam, bahasa, dan hubungan tak terlihat, sukses membuat sandal ini begitu terbatas. Sandal ini juga dilapisi emas 18 karat dan dilapisi dengan kayu mahoni dan plastik.