Sukses

Hingga Kini Belum Ada Obat untuk MERS CoV

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin untuk penyakit Virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).

Liputan6.com, Jakarta Dokter Hewan Surachmi Setyaningsih dari Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Institut Pertanian Bogor (IPB) menegaskan hingga saat ini belum ada obat atau vaksin untuk penyakit Virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).

"Jadi pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan menyarankan untuk orang yang pergi haji dan umrah ke tanah suci Mekkah dianjurkan menjalankan beberapa hal seperti Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dengan makan bergizi, istirahat cukup, dan lain-lain, rajin dan sering mencuci tangan pakai sabun (CTPS). Sedapat mungkin menggunakan masker bila sedang dalam kerumunan orang dan juga jika batuk," katanya saat diskusi umum di Kampus IPB, Senin (22/6/2015).

Calon jemaah yang mempunyai penyakit kronis seperti diabetes melitus, penyakit jantung, gangguan ginjal atau penyakit kronis lain, dianjurkan melakukan cek ke dokter sebelum pergi dan menggunakan obat yang biasanya rutin diminum secara teratur.

"Bila selama di Arab ada keluhan batuk, demam dan sesak yang cepat memburuk (dalam 1-2 hari), segera konsultasi ke petugas kesehatan," imbaunya.

Bila dalam kurun waktu 14 hari sampai di tanah air mengalami keluhan batuk, demam, sesak napas yang cepat (dalam 1-2 hari) memburuk, segera konsultasi pada petugas kesehatan, dengan beritahu petugas kesehatan bahwa Anda baru kembali dari Arab.

“Karena situasi penyakit MERS CoV ini mungkin saja berubah dari hari ke hari, maka bila memang memiliki rencana Umroh atau bepergian ke Timur Tengah selalu mengikuti berita akurat mutakhir tentang perkembangan MERS CoV ini,” pungkasnya.