Liputan6.com, New York- Mengalami kondisi bernama retinitis pigmentosa yakni sebuah kondisi yang merusak retina, lama-kelamaan mata Allen Zderad (68) buta. Selama 10 tahun ia tidak bisa melihat, termasuk wajah istrinya Carmen.
Berusaha ingin melihat kembali, Zderad pun setuju untuk mencoba operasi retina bionik yang ditanamkan dalam matanya. Siapa sangka, setelah operasi ia bisa melihat istrinya,
Baca Juga
"Ya! Aku melihatmu," teriak Zderad ke Carmen yang kemudian disambut tepuk tangan para ilmuwan yang melihatnya.
Advertisement
Dengan mata bionik, Zderad memang mampu melihat tapi tidak seperti dulu penghlihatannya. Gambar yang dibuat oleh retina bionik hanya 60 titik. Tapi sudah cukup untuk mengidentifikasi bentuk dan tepi serta gerakan.
Butuh penyesuaian waktu dan terapi agar pria ini bisa menafsirkan sinyal dari retina bionik kemudian menerjemahkannya dalam bentuk visi atau penglihatan seperti dilansir laman Everyday Health, Selasa (22/6/2015).
Alat ini diciptakan oleh Second Sight, Inc yang terdiri dari tiga bagian. Pasien memakai kacamata dengan kamera. Lalu gambar di kamera dikirim melalui kabel ke sebuah komputer kecil yang terdapat di dalam saku. Komputer kemudian mengubah sinyal elektronik secara nirkabel ke retina bionik yang sudah ditanamlan di dalam mata.
"Alat ini ada di belakang mata, tepat di retina," terang ahli bedah mata Mayo Clinic, Raymond Iezzy, MD.
Dokter Iezzy meramalkan perangkat ini bisa dikembangkan di masa depan sehingga pasien lain yang kehilangan penglihatan seperti karena diabetes, glaukoma, dan retinitis pigmentosa bisa melihat kembali.