Sukses

Mahasiswi UGM Teliti Bawang Putih untuk Obat Kanker Lidah

Sekelompok mahasiswi FKG UGM mencoba meneliti khasiat bawang putih sebagai bahan alternatif antikanker lidah.

Liputan6.com, Jakarta Kebiasan merokok menjadi salah satu faktor risiko terkena penyakit kanker lidah. Jumlah penderita kanker lidah di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Hanya ada lima provinsi di Indonesia yang bebas dari kanker lidah yakni Jambi, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Untuk mengurangi jumlah perokok dan menurunkan kasus kanker lidah tidak mudah. Hal inilah yang ingin dilakukan oleh sekolompok mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Mereka adalah Ulfah Hermin Safitri, Eriska Firma Nawangsih, Naida Dwi Noviyanti, Fitria Nuraini, dan Diyah Apliani yang mencoba meneliti khasiat bawang putih sebagai bahan alternatif antikanker lidah.

Menurut Ulfah, bawang putih dipilih sebagai bahan antikanker karena bawang putih mudah ditemukan di Indonesia, harganya terjangkau, dan sudah lama digunakan oleh masyarakat sebagai bahan penyedap makanan.

“Setelah diteliti, bawang putih mengandung alisin yang diketahui mampu mencegah berkembangnya sel kanker, karena kemampuannya sebagai agen antiproliferasi (pertumbuhan sel) dan induktor apoptosis (kematian sel yang terprogram) pada sel kanker,” kata Ulfah di Kampus UGM, Selasa (23/6/2015).

Ulfah bersama timnya melakukan proses penelitiannya dan mencoba mengolah bawang putih menjadi ekstrak etanolik bawang putih. Tim pun sudah melakukan percobaan pada tikus dengan memberikan  pengaruh ekstrak etanolik bawang putih pada proliferasi pada sel kanker lidah tikus Sprague Dawley. Hasilnya ekstrak etanolik bawang putih memiliki efek antiproliferasi pada sel-sel kanker lidah dengan cara memicu penghentian siklus sel pada tahap G2/M.

“Kami menyuntikkan 7,12-Dimetilbenz[a]antrasena (DMBA) pada lidah tikus bagian tepi kemudian ditunggu selama 5 minggu hingga sel-sel lidah mengalami fase prakanker. Setelah itu ekstrak etanolik bawang putih diberikan dengan konsentrasi 50mg/ml atau 500mg/ml setiap hari selama 1 minggu,” katanya.

Setelah itu dilakukan pengambilan jaringan lidah tikus, kata Ulfah, kemudian dilakukan pewarnaan TUNEL untuk melihat sel yang mengalami apoptosis. Dan hasil penelitian mereka menunjukkan ekstrak etanolik bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

Ulfa mengaku penelitiannya baru tahap penelitian awal dan perlu dikembangkan di masa yang akan datang sehingga pemanfaatan bawang putih sebagai agen antikanker lidah dapat dilakukan secara optimal.