Liputan6.com, Jakarta Anda tipe yang seperti apa, suka bangun tidur, perfeksionis, atau ekstrovert? Ternyata, tipe kepribadian seseorang tak hanya memengaruhi interaksi dengan dunia saat bangun, tapi juga bisa memengaruhi kebiasaan tidur.
Berikut beberapa cara kepribadian, jadwal tidur, dan menutup mata saling berhubungan seperti dikutip Huffingtonpost, Kamis (25/6/2015):
Baca Juga
1. Genetika menentukan suka begadang atau tidur cepat
Advertisement
Perbedaan antara yang suka bergadang dan bangun pagi dikenal sebagai chronotype. Berdasarkan laporan BBC, Chronotypes sebagian besar ditentukan oleh genetika.
"Reflek Chronotypes setiap individu berbeda dalam waktu ritme sirkadian dan dapat dipengaruhi oleh usia," kata Natalie Dautovich, seorang sarjana lingkungan di National Sleep Foundation. "Misalnya, remaja lebih cenderung menjadi tipe malam (begadang) dibandingkan orang dewasa yang lebih tua."Â
2. Tukang bangun pagi lebih bahagia
Pepatah mengatakan orang yang bangunnya kesiangan rezekinya dipatuk ayam. Karena itu, orang yang suka bangun pagi mendapatkan rezeki. Bahkan, mereka juga bisa mendapatkan tunjangan kesehatan.
Orang yang bangun pagi melaporkan merasa lebih bahagia dan cenderung lebih persisten dibanding rekan-rekannya yang suka begadang.Â
Penelitian juga menunjukkan, orang yang bangun pagi cenderung lebih baik beristirahat karena mereka cenderung kurang mengalami "jet lag sosial," yang terjadi ketika jam biologis kita tidak sinkron dengan jam sosial dari pukul 09.00 sampai 17.00.
Si pemikir berjuang untuk tertidur
3. Si pemikir berjuang untuk tertidur
Jika Anda seorang overthinker, Anda mungkin sedikit kesulitan melepaskan stres Anda, terutama ketika Anda hendak tidur.Â
Menurut Dautovich, si pemikir ini bisa sibuk meninjau kegiatan harian, merenungkan atau mengkhawatirkan hal-hal yang berbeda.
Sementara, Dr Shalini Paruthi, ketua komite pendidikan dari American Academy of Sleep Medicine dan direktur Pediatric Sleep and Research Center di Saint Louis University, mengatakan ketidakmampuan yang mematikan otak bisa mencegah mereka untuk tertidur.
 Jika pikiran cemas yang membuat Anda terjaga, ada terapi untuk membantu mengobati masalah tersebut yakni terapi perilaku kognitif untuk insomnia.
4. Orang yang suka begadang lebih berani mengambil risiko
Menurut sebuah studi 2014 yang diterbitkan dalam Jurnal Personality and Individual Difference, orang yang suka begadang dikabarkan lebih kreatif dan memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi. Namun Paruthi menjelaskan sejauh yang dia tahu belum ada penelitian lain yang memberikan penjelasan lanjutan.
5. Ekstrovert kualitas tidurnya lebih baik
Pada studi awal 2014 yang diterbitkan dalam Jurnal Health Psychology, peneliti menemukan hubungan antara individu dengan keterbukaan yang lebih tinggi dan tidur lebih baik. Asosiasi yang sama ditemukan pada individu dengan kesadaran tinggi dan agreeableness.Â
6. Individu neurotik lebih rentan terhadap insomnia
Mereka yang menampilkan sifat-sifat neurotisisme mungkin mengalami peningkatan stres reaktivitas, yang dapat menyebabkan gangguan tidur dan insomnia. Ini menurut temuan tahun 2013 yang diterbitkan dalam Jurnal Sleep Medicine Reviews. Para peneliti mencatat, kemungkinan kecemasan yang terkait dengan perilaku yang bisa menyebabkan kurang tidur.
"Stres bisa menciptakan lingkaran setan di mana hal itu mempengaruhi tidur, dan kurang tidur mempengaruhi kemampuan kita untuk mengatasi stres," kata Dautovich.Â
Advertisement
Agar Tidur Lebih Cepat
Agar Tidur Lebih Cepat
Para ahli menekankan tipe kepribadian berpengaruh kecil dibandingkan dengan faktor-faktor eksternal lainnya di lingkungan tidur Anda, jadi jangan terlalu khawatir jika Anda termasuk salah satunya.
Apabila Anda termasuk yang sulit tidur, ada berapa tips yang membantu Anda tertidur lebih cepat dan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik:
1. Keluar dari kamar
Jika Anda tidak mau tidur, otak Anda jadi terjaga. Jika Anda tidak tertidur dalam waktu 20 sampai 30 menit, bangun dan pergi ke ruangan yang berbeda.
2. Memeriksan suhu
Kualitas terbaik dari tidur dicapai dalam ruangan gelap dan dingin.Â
Cobalah lakukan kegiatan
3. Cobalah lakukan kegiatan
Paruthi menyarankan lakukan kegiatan yang membosankan. Ambil buku yang membosankan jika Anda tidak bisa tertidur. Menulis jurnal juga dapat membantu.
4. Matikan layar
Matikan perangkat tersebut setidaknya 30 menit, tetapi sebaiknya satu jam, sebelum tidur, kata Paruthi.Â
Penelitian menunjukkan bahwa panjang gelombang biru yang dipancarkan dari layar dapat menunda produksi melatonin, hormon dalam tubuh yang membantu kita tertidur. "Gunakan jam alarm untuk bangun di pagi hari," katanya.
5. Punya waktu tidur rutinÂ
Mulai bersiap-siap untuk tidur dalam waktu yang sama dan membuat ritual menenangkan (meditasi). "Orang-orang gagal memprioritaskan tidur," kata Paruthi. "Rutin benar-benar membantu memandu otak." (Melly F)
Advertisement