Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia mengonsumsi kacang dan polong serta produk olahannya sebagai sumber protein nabati sebesar 56,7 g per hari.
"Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat Thailand dan Filipina yang hanya mengonsumsi 8 – 9 g per hari,"ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE.
Kemungkinan konsumsi ini karena kesukaan mengonsumsi produk olahan polong-polongan seperti tempe dan tahu kedelai.
Advertisement
Menurut Tjandra, konsumsi sayuran dan buah penduduk kita sangat rendah, yaitu 91 g per hari, hanya sekitar setengah dari konsumsi masyarakat Thailand dan Filipina, atau seperlima dari konsumsi masyarakat Singapura yang sebesar 518 g.
Jumlah konsumsi masyarakat Indonesia ini masih jauh dari anjuran konsumsi sayur dan buah yang sebanyak 5 porsi sehari.