Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE menyebutkan 7 hal penting tentang berhenti merokok di Bulan Ramadan, antara lain:
Â
1. Asap rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia, 400 jenis di antaranya merupakan zat beracun dan 43 di antaranya dapat menyebabkan kanker. Tentu kita tidak mau untuk merusak diri sendiri di bulan yang suci ini.
Â
2. Asap rokok menimbulkan gangguan pada orang lain. Tentu di bulan yang suci dan mulia ini tidak sepatutnya menimbulkan gangguan pada orang lain.
Â
3. Selama bulan suci Ramadan perokok yang berpuasa sudah berhenti merokok mulai sahur sampai berbuka. Lanjutkan untuk tidak merokok sampai sahur berikutnya sehingga perlahan-lahan mengurangi kebiasaan merokok.
Â
4. Tanamkan niat yang kuat di bulan suci ini untuk berhenti merokok, dan juga menolak godaan untuk mulai merokok.
Â
5. Lakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa raga untuk mengalihkan keinginan merokok setelah berbuka. Yang paking baik adalah beribadah, salat taraweh, berolahraga, minum air secara perlahan, dan menarik nafas dalam-dalam untuk mencegah keinginan merokok.
Â
6. Perilaku berhenti merokok agar dilanjutkan pada hari-hari selanjutnya setelah bulan Ramadan.
Â
7. Berhenti merokok di bulan Ramadan akan memberi manfaat bagi kesehatan dan kehidupan serta lingkungan. Tentu di bulan penuh rahmah ini kita ingin memberi manfaat sebesar-besarnya bagi sekitar kita.