Sukses

Kekerasan pada Anak Sebabkan Migrain di Usia Dewasa

Sering terpapar kekerasan fisik dan seksual saat kecil, rentan kena migrain saat besar.

Liputan6.com, New Delhi Kesehatan anak di masa depan bergantung pada lingkungannya. Anak-anak yang di masa kecil sering terpapar aneka kekerasan dalam kehidupan keluarga seperti pertengkaran orangtua, kekerasan seksual, kekerasan fisik bakal berisiko tinggi menderita sakit kepala setengah alias migrain di usia dewasa.

"Temuan yang paling mengejutkan dalam studi ini yakni kekerasan dalam rumah tangga berdampak pada migrain anak saat dewasa," terang salah satu penulis studi dari University of Toronto, Profesor Esme Fuller-Thomson.

Bahkan setelah memperhitungkan berbagai variasi seperti usia, ras, status ekonomi, riwayat depresi, lalu paparan kekerasan seksual dan fisik, melihat pertengkaran orang tua sebabkan anak berisiko 52 hingga 64 persen mengalami migrain saat dewasa dibandingkan anak yang tidak memiliki riwayat kelam seperti itu.

Kesimpulan ini didapatkan setelah melakukan analisis terhadap 12.638 perempuan dan 10.358 laki-laki berusia lebih dari 18 tahun berdasarkan data Canadian Community Health Survey-Mental Health tahun 2012 seperti dilansir laman The Times of India, Senin (29/6/2015). 

Kekerasan yang dialami saat kecil digolongkan menjadi tiga yakni kekerasan dalam rumah tangga pada orangtua, kekerasan seksual dan fisik pada anak. Jika terpapar kekerasan tersebut, membuat anak laki-laki tiga kali lebih rentan terkena migrain dibandingkan perempuan seperti diungkapkan penulis studi utama, Sarah Brennenstuhl.

Tak disebutkan lebih lanjut keterkaitan antara kekerasan pada masa kecil dengan migrain di saat besar dalam studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Headache ini.

 

Baca juga:

Penderita Migrain Hindari Makanan Berikut