Liputan6.com, Jakarta Dalam banyak penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat ditemukan bukti bahwa seledri dapat membunuh sel kanker pankreas. Kali ini, penelitian yang dilakukan National Natural Foundation of China semakin menguatkan hasil penelitian ini.
Mengutip laman Sofeminine, Senin (29/6/2015) studi menemukan, senyawa flavonoid (kelompok phytochemical) yang disebut apigenin pada seledri dapat menghambat pertumbuhan sel kanker seperti pankreas, ovarium, lever, usus kecil, lambung, paru-paru dan payudara.
Menurut para peneliti, mereka mempelajari senyawa anti kanker dan dampaknya pada pertumbuhan tumor dari waktu ke waktu. Hasilnya ternyata cukup menggembirakan. Bukan hanya menangkal kanker, seledri juga rendah kalori (hanya 10 kalori per tangkai), tinggi kandungan air dan kaya serat.
Studi terakhir di Molecular Cancer juga melihat hasil yang sama terhadap pengujian senyawa apigenin pada seledri. Mereka menemukan apigenin membantu memperlambat pertumbuhan tumor.
"Bukan berarti mengunyah banyak makanan kaya flavanoid seperti seledri dapat menyembuhkan kanker, ya. Tapi kami menemukan, sayuran ini bisa membuat Anda sangat sehat," kata peneliti.
Ahli gizi dari NutriCentre, Katy Mason pun sependapat. Seledri merupakan sumber nutrisi. Daunnya tinggi akan vitamin A, sedangkan batangnya merupakan sumber vitamin B1, B2, B6 dan C yang kaya kalium, folat, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, natrium dan banyak asam amino esensial.
"Seledri juga kaya vitamin C, yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh," katanya.