Sukses

Minuman Manis Sebabkan 184 Ribu Orang Meninggal Setiap Tahun

Kematian ini terjadi karena penyakit yang disebabkan minuman manis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Liputan6.com, New York- Jangan anggap remeh akibat dari minuman manis. Berdasarkan data terbaru, kebiasaan mengonsumsi minuman manis seperti minuman soda, minuman sport atau energi, dan es teh telah menyebabkan 184.000 kematian di seluruh dunia.

(Foto: Rahadiona)

Kematian ini terjadi karena penyakit yang disebabkan minuman manis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Selain itu, berbagai penelitian pun menunjukkan bahwa minuman manis berkontribusi terhadap obesitas yang kemudian dapat mengembangkan penyakit dan kematian pada 17 juta orang.

"Ini harus menjadi prioritas global mengurangi atau menghilangkan gula atau minuman manis dalam gaya hidup seseorang," terang Penulis studi dan Dekan Friedman School of Nutrition Science and Policy at Tufts University di Massachusetts, Amerika Serikat, Dariush Mozaffarian.

Penelitian ini dipimpin oleh asisten profesor di Tufts, Gitanjali Singh. Didapatkan data mereka yang minum manis berujung pada 133.000 kematian akibat diabetes tipe 2, 45.000 kematian penyakit kardiovaskular dan 6.450 kematian karena kanker.

"Di antara negara-negara yang tinggi asupan minuman gula, setidaknya delapan berada di Amerika Latin dan Karibia," terang Singh seperti dilansir laman Live Science, Rabu (1/7/2015).

Di Meksiko misalnya, 10 persen populasi memiliki penyakit diabetes, sekitar 30 persen di antaranya berusia 45 tahun disebabkan karena minuman manis. Sementara di Jepang, kebiasaan minum teh tanpa gula membuat masyarakatnya tidak terlalu dibebani penyakit yang berasal dari gula.

Sayang, peneliti tak mampu membuktikan sebab dan akibat langsung dari konsumsi gula. Mereka tidak menyatakan 184.000 kematian disebabkan karena gula melainkan pada kesimpulan tren konsumsi minuman, tingkat kematian, dan ketersediaan gula.

 

Baca juga:

Awas, Minuman Manis Rusak Lever Anda

Konsumsi 3 Gelas Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kanker

 

 

Video Terkini