Liputan6.com, New York- Setelah 48 hari Liberia dinyatakan bebas dari virus mematikan Ebola oleh WHO, seorang remaja laki-laki berumur 17 tahun di negara ini dinyatakan positif Ebola hingga membuatnya meninggal dunia seperti disampaikan pejabat pemerintahan Liberia.
Remaja ini pun telah dimakamkan menurut protokol dalam kasus Ebola agar mengurangi risiko infeksi.
"Ini bukan situasi yang kami harapkan, namun insiden ini menunjukkan bahwa sistem pengawasan kami bekerja," terang Menteri Kesehatan Liberia, dokter Bernice Dhan seperti dilansir ABC News, Kamis (2/7/2015).
Advertisement
Menurut Dhan, Liberia telah memiliki struktur uang memperkuat sistem pengawasan yang merespon kasus Ebola scara cepat. Sangat penting bagi masyarakat untuk terus waspada dan melakukan tindakan pencegahan dan penghentian penyebaran virus ini.
Awal remaja ini terinfeksi virus ini belum diketahui. Dhan meminta mereka yang berinteraksi dengan remaja ini serta yang memiliki gejala virus Ebola untuk segera melaporkan diri.
"Kita tidak bisa melakukan ini tapa partipasi dan dukungan masyarat," ungkap Dhan.
Menurut ahli penyakit menular dari Vanderbilt University Medical School, Amerika Serikat, William Schaffner sebenarnya tidak terlalu mengejutkan kasus ini kembali hadir di Liberia.
"Banyak orang melakukan perjalanan ke daerah terinfeksi Ebola lain seperti Guinea dan Sierra Leone," terang Schaffner yang tidak terlibat dalam investigasi kasus ini.
Untungnya, kasus ini terjadi di sebuah pedesaan dan mendapatkan diagnosis cepat.Â
Baca juga