Liputan6.com, Bogor Setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) kemarin, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bogor menemukan hati kambing yang mengandung nanah.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor, Wina mengatakan nanah atau abses pada hati kambing ini diduga sudah ada sejak kambing belum disembelih. Hati kambing yang mengandung nanah tersebut ditemukan di salah satu lapak pedagang daging.
Baca Juga
"Ketika kami cek hati kambing, jadi di dalamnya ada nanah karena sudah mengalami pembengkakan. Nanah yang ada pada hati kambing tersebut tidak begitu banyak dan tidak menyebar ke bagian lain," ujarnya di Bogor, Jumat (3/7/2015).
Advertisement
Lanjutnya, abses atau nanah tersebut bisa dibuang dan bagian hati yang tak mengandung nanah bisa tetap dikonsumsi. Namun, bila hati yang mengandung nanah itu tak sengaja terkonsumsi, akan mengakibatkan diare dan keracunan, tergantung dari kandungan bakterinya.
"Jika tidak dimasak dengan benar akan mengalami demam dan keracunan tapi tergantung dari bakteri yang ada di hati tersebut. Tapi, secara etika memang itu tidak layak dikonsumsi, karena pangan tak hanya sehat tapi juga harus layak," ungkapnya.
Pihaknya sudah mengamankan bagian hati yang mengandung nanah tersebut. Ia juga meminta kepada pedagang untuk lebih berhati-hati lagi dalam menjual daging dagangannya.
Selain hati mengandung nanah, petugas juga menemukan daging tak layak konsumsi atau dikenal dengan istilah daging 'oncom', yaitu daging tersebut diambil dari leher ayam yang digiling dan dipadatkan.
Kadisperindag Kota Bogor, Bambang Budianto mengatakan daging tersebut biasa digunakan untuk bahan pembuat bakso atau cilok.
"Daging ini sebenanya kurang layak dan kami mengimbau kepada pedagang untuk tidak menjual daging oncom untuk bahan makanan. Jadi daging itu diambil dari leher ayam ke kepala. Paruhnya pun juga dimasukkan dan kemudian digiling," tuturnya.
Namun, sejauh ini, pihaknya tidak menemukan daging berbahaya yang mengandung penyakit. Selain memeriksa daging, petugas juga melakukan pengecekan terhadap beberapa bahan makanan seperti ikan laut, ikan asin, usus ayam, agar-agar, kolang-kaling namun tidak ditemukan adanya makanan yang mengandung bahan berbahaya.
"Kami akan lakukan pengawasan secara berkala agar masyarakat merasa aman berbelanja di pasar tradisional. Pasalnya kami ingin pasar tradisional di Kota Bogor ini jadi pilot project pusat makanan dan minuman yang bebas dari bahan membahayakan," pungkasnya.