Liputan6.com, Jakarta Saat menjalankan ibadah puasa, kadangkala dihinggapi rasa lemas terutama di siang hari. Tak heran hal ini sering dikonsultasikan umat Muslim kepada para dokter. Untuk mengurangi keluhan tersebut dokter umum Ardiansyah Bahar mengingatkan pentingnya pola makan sehat dan istirahat berkualitas.
Menurutnya, penting untuk menjaga pola makan teratur saat sahur dan berbuka. Pada saat sahur, pilih karbohidrat kompleks seperti gandum dan beras merah.Â
"Dibandingkan karbohidrat sederhana, karbohidrat kompleks lebih lama dicerna sehingga kenyang lebih lama," ungkapnya saat bertugas sebagai Penanggungjawab Tim Dokter di Pusat Kesehatan di salah satu sudut Masjid Istiqlal, Jakarta kerjasama Promag dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Advertisement
Ia juga mengingatkan pentingya makanan kaya nutrisi dan serat beserta minum air putih saat sahur. Sementara saat berbuka, ia menyarankan untuk pilih menu yang manis namun jangan berlebihan untuk membantu memulihkan energi tubuh.
Tubuh yang lemas kala berpuasa juga bisa disebabkan karena istirahat yang kurang. Ini biasanya terjadi karena perubahan waktu tidur, yang biasanya bangun pagi atau siang diminta bangun lebih pagi untuk sahur. "Itu kadangkala yang membuat tidur berubah," terangnya.
Oleh karena itu ia menyarankan memenuhi tidur secara berkualitas. "Tidur itu yang penting kualitas bukan kuantitas. Ada yang tidur hanya empat jam tapi karena kualitasnya bagus saat bangun merasa segar dan tidak lemas," terannya.
"Jika tidur malam masih dirasa kurang, bisa ditambahkan di siang hari," sarannya.
Tidur siang tidak harus berjam-jam alias lama, sebentar saja sudah cukup yang penting berkualitas.