Sukses

Pemkot Pontianak Beri Bantuan ke 310 Posyandu

Kesehatan Terpadu (Posyandu) memiliki peranan penting dalam menyukseskan program kesehatan masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Kesehatan Terpadu (Posyandu) memiliki peran penting dalam menyukseskan program kesehatan masyarakat. Atas dasar itu, Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, memberikan perhatian serius.
 
Sebanyak 310 posyandu se-Kota Pontianak menerima bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, berupa bantuan transportasi.  Penyerahan bantuan sebesar Rp 3 juta bagi setiap posyandu ini diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, kepada enam orang perwakilan posyandu, Selasa (7/7/2015) di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota.
 
Sutarmidji menyatakan, posyandu dan kader-kadernya terus meningkatkan peran sertanya secara aktif dalam menjaga kesehatan masyarakat. Peran posyandu tak bisa dipandang sebelah karena telah membantu pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat. 
 
Hal ini, menurutnya, terlihat dari capaian-capaian yang cukup baik terutama Indeks Kesehatan Masyarakat dari rangking 125 naik peringkat menjadi urutan 23. “Target saya harus masuk sepuluh besar supaya kita bisa memberikan kenyamanan bagi balita maupun lanjut usia (lansia). Jadi target-target kita bisa tercapai, ini dedikasi dari para pengurus posyandu baik posyandu balita maupun posyandu lansia,” katanya.
 
Fasilitas posyandu juga tak luput dari perhatian Pemkot Pontianak, bahkan ada beberapa posyandu yang dibangun oleh Pemkot di komplek-komplek perumahan. Selama ini, masih ada posyandu-posyandu yang menumpang di rumah-rumah warga. Ke depan, posyandu-posyandu yang ada akan diintegrasikan dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK). 
 
“Mudah-mudahan tahun depan semakin banyak posyandu yang dibangun karena selama ini posyandu yang ada masih  menumpang di rumah-rumah warga,” ujar Sutarmidji.
 
Kepada kader-kader posyandu, ia berpesan supaya meningkatkan kualitas pemberian pelayanan pemeriksaan. Ibu-ibu hamil dan balita menurutnya perlu pemantauan kontinyu dan serius. “Kalau perlu semuanya sudah memeriksakan kehamilannya, jangan sampai tidak,” jelasnya. (Raden AMP)