Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang terlahir sebagai penebar pesona atau genit (flirts). Itu adalah sifat dasar mereka. Misalnya, jika sedang antre memesan kopi, mereka bisa saja tebar pesona (flirting) dengan orang yang antre di belakang mereka, pada barista, atau bahkan pada orang yang menyodorkan kopi pesanan.Â
Itu hanyalah cara alami penebar pesona menghadapi dunia. Tapi, jika mereka menyukai orang dan tidak mengharapkan timbal balik, maka kemungkinan besar mereka memang orang yang mempesona (charming), bukan penebar pesona, tulis Yourtango, Rabu (8/7/2015).
Penebar pesona tidak semata-mata bersahabat dan baik, mereka memiliki motif tertentu yaitu meyakinkan orang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka adalah ahli memanipulasi.Â
Advertisement
Dalam studi literaturnya tentang tebar pesona di 2004, Profesor dari Northern Illinois University, David Dryden Henningsen, mengidentifikasi enam jenis motif tebar pesona:
1. Seks : tebar pesona agar seseorang mau diajak berhubungan intim
2. Bersenang-senang : tebar pesona sebagai olahraga
3. Bereksplorasi : tebar pesona sebagai latihan untuk menjalin hubungan
4. Relasional : tebar pesona untuk meningkatkan keintiman
5. Percaya diri : tebar pesona untuk meningkatkan rasa percaya diri seseorang
6. Instrumental : tebar pesona sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu dari orang lainÂ
Perbedaan antara tebar pesona dan mempesona (charming) sangat besar.Â
Jika Anda memiliki pesona (charm), Anda akan membuat setiap orang merasa penting. Jika Anda tebar pesona, Anda menggunakan daya tarik seksual untuk memanipulasi orang lain, terkadang dilakukan dengan cara yang tak berbahaya dan secara mengerikan di lain kesempatan.Â
Baik orang yang mempesona maupun penebar pesona sama-sama melakukan kontak mata dan mempunyai kehangatan dalam suara mereka. Tapi para penebar pesona selalu mempunyai maksud, seperti misalnya mengubah nilai mereka jadi lebih baik saat penilaian pegawai, atau tebar pesona untuk mendapat tiket gratis.Â
Tebar pesona bisa menyakiti orang lain, jika penebar pesona hanya iseng untuk mendapat perhatian sementara targetnya merasa mereka bersungguh-sungguh menginginkan hubungan serius. Orang yang menjadi target penebar pesona bisa sangat kecewa ketika si penebar pesona sudah mendapatkan tujuan mereka.Â
Beberapa penebar pesona adalah womanizer dan narsis yang senang mengejar perempuan lalu mencampakkannya setelah berhasil mendapatkannya. Anda tidak akan pernah tahu siapa yang menebar pesona pada Anda atau mencari ahu apakah niatnya sungguhan atau tidak.Â
Meskipun tebar pesona bisa menyenangkan dan tidak berbahaya, hal itu juga bisa manipulatif dan penuh tipu daya. Berhati-hati akan motif di balik niat seseorang yang senang menebar pesona adalah cara untuk melindungi diri.Â