Sukses

Museum Anatomi Unika Atma Jaya Terima Penghargaan

Museum Anatomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya meraih penghargaan Anugerah Purwakalagrha.

Liputan6.com, Jakarta Museum Anatomi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya meraih penghargaan Anugerah Purwakalagrha, Museum Awards 2015 kategori Perguruan Tinggi Peduli Museum. Tidak hanya itu, museum ini juga menjadi nominator untuk Museum Pintar (smart museum) karena aspek kognisi dan psikomotorik termasuk program edukatif yang kreatif dan inovatif dari pihak museum.   

“Selain penghargaan tersebut, dari sejak 2011, Museum Anatomi berturut-turut meraih berbagai penghargaan seperti museum inovatif dan kreatif dari pemerintah DKI Jakarta, tahun 2012 menjadi nominator kategori kreativitas dan inovasi layanan dari Komunitas Jelajah, dan tahun 2014 menjadi nominator kategori museum swasta terbaik di DKI Jakarta dan terbaik dari Museum Awards,” jelas dr. Robi Irawan selaku koordinator Museum Anatomi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya.    

Museum Anatomi Unika Atma Jaya mendapat penghargaan Anugerah Purwakalagrha

Kunci sukses dari Museum Anatomi terletak pada koleksinya yang terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pembelajaran. Awalnya, museum ini berisi lukisan dan cadaver yaitu mayat manusia yang diawetkan dan digunakan untuk pembelajaran anatomi tubuh. Kemudian berkembang menjadi gambar citra tubuh manusia dalam foto radiologi, sehingga pengunjung dapat melihat dan mempelajari struktur anatomi tubuh manusia dalam keadaan hidup melalui hasil pencitraan. 

Pada 2014, interior bangunan museum direnovasi menjadi lebih interaktif untuk pembelajaran. Berbagai macam koleksi dikelompokkan menurut jenisnya. Misalnya, pertumbuhan janin, otak, mata, rangka, sendi, otot, dan lainnya. Hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk mempelajari bagian-bagian dari anatomi manusia. Sementara, beberapa anatomi seperti pertumbuhan janin manusia merupakan bentuk asli yang diawetkan, begitu pula dengan otak dan rangka tubuh manusia. Sehingga, pengunjung bisa melihat secara langsung berbagai bentuk anatomi tubuh manusia dari ujung kepala hingga kaki yang mereka miliki.           

Museum Anatomi Unika Atma Jaya mendapat penghargaan Anugerah Purwakalagrha

“Museum ini didirikan sebagai galeri yang memperlihatkan hasil olah kerja artistik dari tubuh atau sebagian tubuh manusia dengan pendidikan yang terintegrasi, sehingga museum ini dapat dijadikan sebagai salah satu tempat mencari pengetahuan tentang anatomi tubuh manusia bagi masyarakat umum dan mahasiswa kedokteran Unika Atma Jaya khususnya,” tambah dr. Robi.

Dikutip dari siaran pers yang diterima Helath-Liputan6.com, Jumat (10/7/2015), Museum Anatomi ini menerima kunjungan dari mana saja termasuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya sendiri, dengan jam buka pukul 10.00 – 14.00 tiap hari Senin hingga Jumat. 

Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. Ir. M.M. Lanny W. Pandjaitan, M.T., menyatakan Museum Anatomi yang didirikan oleh dr. Liliana ini, dalam pembangunan awalnya banyak merujuk dari Museum Anatomi Katholieke Universiteit Nijmegen (KUN) dan Benovalencia di Belanda. Maka, dalam perkembangannya tetap mengusung konsep pembelajaran yang inovatif dan kreatif. 

Museum Anatomi Unika Atma Jaya mendapat penghargaan Anugerah Purwakalagrha

Bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-55 Unika Atma Jaya atau Lustrum XI dengan tema “Bertumbuh Bersama Bangsa” ini menjadikan momentum penghargaan Museum Anatomi Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya sebagai bentuk sumbangsih bagi bangsa. Sehingga, acara Lustrum yang disponsori oleh PT. Astra International Tbk ini, semakin jelas untuk mengajak segenap warga Atma Jaya untuk semakin bersyukur, berbagi, dan berkontribusi bagi bangsa. 

“Semoga anugerah yang diterima ini dapat memberikan dorongan bagi komunitas Atma Jaya agar terus berinovasi untuk memberikan sumbangsih bagi negara dalam bidang museum. Secara khusus, sesuai harapan pemberian anugerah ini, semoga segenap warga Indonesia mau semakin terlibat dalam menjadikan bangsa Indonesia sebagai negara Adibudaya,” ungkap Steve Ginting, Ketua Lustrum XI Atma Jaya.