Liputan6.com, Jakarta Sebagai negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbanyak, sudah sepantasnya jika Indonesia bersiap diri menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Bagaimana pun virus tersebut berasal dari Jazirah Arab dan telah menyebar ke negara-negara di luar Timur Tengah.Â
Sejauh ini pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan sudah mulai melakukan tindakan preventif, di antaranya dengan mensosialisasikan informasi terkait MERS, bersiaga di pintu-pintu masuk negara (bandara dan pelabuhan), melakukan pemantauan (surveilans) terhadap orang-orang yang pulang dari daerah terjangkit, dan penyiapan fasilitas kesehatan berikut tenaga kesehatannya.Â
Terkait dengan kesiapan pemerintah dalam menghadapi serangan MERS, berikut 19 rumah sakit yang mampu menangani kasus Emerging Infectious Disease (EID), termasuk MERS. Sembilan belas rumah sakit ini dipilih karena memiliki ruang isolasi dan petugas yang terlatih PPI (Pengendalian Penyakit Infeksi) rumah sakit.Â
Advertisement
1.RSUP Persahabatan Jakarta
2.RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta
3.RSUP dr. Sardjito YogyakartaÂ
4.RSUP Sanglah Denpasar
5.RSUP dr. Soetomo Surabaya
6.RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
7.RSUP H. Adam Malik MedanÂ
8.RSUD Banjarmasin
9.RSUP dr. Kariadi Semarang
10.RSUP M. Hoesin Palembang
11.RSUP Jayapura
12.RSUD dr. Yohanes Kupang
13.RSUP Prof. dr. Kandou Manado
14.RSUP dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
15.RSUP Kanudjoso D Balikpapan
16.RSUD Labuang Baji MakassarÂ
17.RSUD Bahteramas Kendari
18.RSUD dr. Soedarso Pontianak
19.RSUD Embung Fatimah Batam
Menkes berharap ke depannya bisa menguatkan rumah sakit Rujukan Nasional dan Provinsi untuk mampu menangani kasus EID sesuai dengan fasilitas yang dimiliki. Sehingga diharapkan setiap provinsi memiliki satu rumah sakit rujukan kasus EID yang memiliki ruang isolasi bertekanan negatif.Â
Kementerian Kesehatan Indonesia juga telah menyiapkan layanan informasi 24 jam yaitu HALO KEMKES yang bisa diakses masyarakat melalui telepon (kode local) 500567.Â