Liputan6.com, Jakarta - Terlalu banyak mengonsumsi beragam jenis makanan dan minuman di hari lebaran berisiko menimbulkan kekambuhan penyakit kronis. Memang, kita sulit membendung hasrat untuk menyantap segala penganan yang tersaji di hari kemenangan itu. Yang akhirnya menimbulkan kesan balas dendam, melepas selera makan setelah menahan hasrat untuk makan dan minum selama sebulan.
Pakar Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam menjelaskan, umumnya makanan dan minuman yang bervariasi tersebut mengandung lemak, gula, dan garam yang cukup tinggi. Belum lagi minuman kaleng bersoda yang tersedia selama lebaran. Makanan dan minuman ini pun tak luput dari pandangan individu yang mengidap penyakit kronis.
"Sehingga penyakitnya dapat mengalami kekambuhan," kata Ari dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (15/7/2015)
Advertisement
Lebih lanjut, gula darah pada pasien kencing manis cenderung tidak terkontrol saat lebaran. Pasien dengan penyakit darah tinggi pun tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol.
"Asam urat dan kolesterol pada pasien yang mengidap kondisi itu pun ikut bertambah parah. Pun pada orang obesitas yang ketika berpuasa mengalami penurunan berat badan, sehabis lebaran cenderung kembali seperti sebelum puasa jika makannya tidak terkontrol," kata Ari menerangkan.
Bahkan, penyakit mag yang sudah sembuh dapat kembali kambuh karena makan tidak teratur dan mengonsumsi makanan yang berlemak, seperti cokelat dan keju yang berlebihan.