Liputan6.com, New York- Saat menjenguk teman atau kerabat yang baru pertama kali menjadi ibu, tak jarang ibu baru diberi wejangan ini dan itu tentang cara merawat anak. Mulai dari ibu, ibu mertua, nenek, serta saudara-saudara lain rasa-rasanya tak pelit memberi tahu apa yang boleh dan tak boleh dilakukan kala merawat anak.
Namun sayang, ibu malah kurang mendapatkan informasi tentang kesehatan dan keselamatan bayi dari orang yang berkompeten, yakni dokter, seperti diungkapkan sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Pediatric.
Baca Juga
Dalam studi tersebut, peneliti melakukan survei terhadap 1000 ibu yang memiliki anak usia dua hingga enam bulan. Sebagian besar ibu menyatakan mereka tidak mendapatkan saran dari tenaga medis profesional tentang bimbingan merawat anak.
Advertisement
Contohnya, sekitar 75 persen ibu mengatakan dokter tidak memberi tahu apa-apa mengenai boleh tidaknya menggunakan dot. Lalu sekitar 20 persen wanita tidak merasa diberi tahu dokter tentang rekomendasi posisi tidur bayi. Bahkan, ada 11 persen ibu yang mengatakan dokter tidak memberikan dukungan apapun tentang pemberian vaksin.
"Jumlah hasil penelitian yang menyebutkan bahwa dokter 'tidak memberi saran' sedikit mengejutkan," terang penulis utama yang juga dokter anak di Boston Medical Center, Staci Eisenberg seperti dilansir laman Good Housekeeping, Rabu (29/7/2015).
Penelitian yang dilakukan di Amerika ini menyatakan, berita baiknya dokter yang aktif berbagi rekomendasi biasanya mengacu pada pedoman American Academy of Pediatrics.