Sukses

Duduk di Samping Orang Obesitas, Pria Tuntut Maskapai Penerbangan

Pihak pengadian Brisbane menolak membuang kasus Etihad Airways dan penumpang obesitas ini.

Liputan6.com, Melbourne - Salah seorang penumpang maskapai Etihad Airways menuntut maskapai asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) tersebut karena merasa mengalami cedera punggung akibat duduk bersebalahan dengan orang obesitas.

Penumpang kelas ekonomi bernama James Andres Bassos mendapat kursi di sebelah pria obesitas yang kerap batuk hingga mengeluarkan cairan dari mulutnya selama penerbangan menuju Sydney, Australia.

Bassos merasa tidak nyaman dengan posisi duduknya. Terlebih penerbangan memakan waktu tidak sebentar. Setelah duduk dengan posisi yang tidak nyaman selama hampir 5 jam, Bassos memanggil kru kabin untuk pindah kursi. Namun, permintaan Bassos ditolak.

Setengah jam kemudian, Bassos kembali melakukan hal yang sama. Kali ini kru kabin memperbolehkan Bassos untuk pindah ke kursi kabin selama 1 jam.

Dikutip dari situs CNN dan WMUR pada Jumat (31/7/2015), Bassos harus terima diminta kru kabin pindah ke tempat duduk semula. Dia pun harus berlapang dada bersebalahan dengan orang obesitas yang membuat dia kesempitan selama berjam-jam.

Karena kejadian itu, Bassos menganggap Etihad Airways tidak memperlakukannya dengan baik. Bagaimana mungkin seorang penumpang yang telah mengeluarkan uang tidak sedikit harus mengalami kesakitan di bagian punggung akibat duduk bersebelahan dengan orang obesitas.

Bassos menuntut maskapai tersebut. Namun, pihak Etihad Airways menganggap kejadian itu bukanlah hasil dari kecelakaan. Sehingga tidak ada kewajiban dari pihak maskapai untuk ganti rugi.

Tapi, pihak pengadilan Brisbane menolak membuang kasus Etihad Airways dan penumpang obesitas ini, dan telah memerintahkan melakukan pemeriksaan medis pada Bassos.